Mohon tunggu...
Nathifa Azzarandra
Nathifa Azzarandra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Saya adalah seorang mahasiswa Universitas Negeri Malang yang sedang menempuh semester 5.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kuliah Kebangsaan Mahasiswa Baru bersama Bacapres Memperoleh Tanggapan Pro dan Kontra

30 Oktober 2023   21:45 Diperbarui: 30 Oktober 2023   23:28 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: X @ganjarpranowo

Pada Senin (16/10/2023) pihak rektorat Universitas Negeri Malang sempat menggegerkan dunia akademis mahasiswa Universitas Negeri Malang itu sendiri. Pihak rektorat menginformasikan secara mendadak mengenai kegiatan 'Kuliah Kebangsaan' yang diisi langsung oleh bakal calon presiden Indonesia selanjutnya, Bapak Ganjar Pranowo selaku pemateri dalam kegiatan tersebut. Kegiatan yang diinformasikan secara mendadak tersebut sempat menggegerkan dikarenakan pelaksanaan kegiatan 'Kuliah Kebangsaan' bertepatan dengan diadakannya jadwal Ujian Tengah Semester (UTS) pada kalender akademik Universitas Negeri Malang.

Berdasarkan Kalender Akademik UM Tahun Akademik 2023/2024 pada tanggal 16-20 Oktober 2023 merupakan jadwal UTS bagi seluruh mahasiswa Universitas Negeri Malang. Namun, dari pihak rektorat mengumumkan bahwa UTS pada hari pertama akan dialihkan menjadi kegiatan Kuliah Bersama bagi mahasiswa baru angkatan 2023. Beberapa mahasiswa khususnya BEM UM merasa bahwa pihak rektorat telah mencacati kegiatan akademik mahasiswa. Selain itu, kegiatan tersebut dinyatakan sebagai rangkaian kegiatan PKKMB UM 2023. Namun, pada kenyataannya tidak ada koordinasi yang dilakukan antara pihak panitia PKKMB UM 2023 dengan pihak rektorat selaku penyelenggara kegiatan tersebut. Beberapa mahasiswa berasumsi bahwa kedatangan Bapak Ganjar diduga sebagai dalih dalam mencari panggung politik di Jawa Timur khususnya di daerah Malang atau lingkup kampus Universitas Negeri Malang. Tak hanya itu, Universitas Negeri Malang (UM) disinyalir sebagai bagian dari pihak yang menerima bentuk kampanye Ganjar Pranowo dalam mencari panggung politik di Jawa Timur.
 
Kemudian, tak hanya mengacu pada pernyataan BEM UM yang ditulis di akun @bemum.official, tetapi pendapat mahasiswa terkait webinar kebangsaan ini juga menyebar dengan cepat melalui media sosial tiktok. Yang mana pada media tersebut ditunjukkan sebuat tweet yang baru saja di post oleh akun Bapak Ganjar, akan tetapi salah dalam penyebutan instansi. Pada tweet tersebut seharusnya tertulis Universitas Negeri Malang, justru tertulis Universitas Muhammadiyah Malang. Hal ini menimbulkan sejumlah mahasiswa merasa kecewa, akibat kesalahan dalam penyebutan instansi tersebut. Tak hanya itu, pembuat konten juga bertanya-tanya terkait seberapa setuju mahasiswa secara menyeluruh terkait bakal calon presiden atau politisi datang ke kampus dengan dalih kuliah kebangsaan. "Ya kita tau kampus kita ga terkenal banget, tapi ya masa udah dateng ngasih ilmu tapi nama kampusnya dilupain, nih gimana tanggapan kalian gaiz sebagai warga UM?" ucap salah seorang tiktokers pada (15/10/23).

Konten ini memiliki sejumlah komentar yang menjurus dan bersifat kontra dengan kecewanya sejumlah mahasiswa pada kegiatan webinar kebangsaan yang diselenggarakan. Berikut cuplikan komentar mahasiswa pada konten tiktok yang beredar.

Berdasarkan berbagai tanggapan mahasiswa terkait webinar kebangsan tersebut, dapat disimpulkan bahwasannya diperlukan persiapan yang matang dalam penyelenggaraan suatu kegiatan, utamanya dalam menyikapi pendapat masyarakat maupun mahasiswa itu sendiri. Diperlukan pula sudut pandang tersendiri dalam mengetahui alasan pemilihan pemateri dalam kuliah kebangsaan serta penentuan hari dan waktu pelaksanaannya. Sehingga, tidak akan ada tanggapan negatif terkait pernyataan tersebut.

Tanggapan yang ada tentunya tidak semua bersifat negatif. Sebagaimana pernyataan salah seorang mahasiswa Universitas Negeri Malang yang sangat terinspirasi dengan adanya webinar kebangsaan ini. Dirinya menyebut Pak Ganjar sebagai motivator dalam mengangkat derajat orang-orang yang dianggap lemah. Tak hanya itu, mahasiswa tersebut juga bangga dengan hadirnya Pak Ganjar di Malang, maka akan memberi motivasi kepada khalayak luas bahwa perjuangan itu tidak boleh berjalan dengan keraguan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun