Mohon tunggu...
nathaza _034
nathaza _034 Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

WAZE, Navigasi Perjalanan Tepat Untuk Anda

19 September 2015   15:12 Diperbarui: 19 September 2015   15:12 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Setiap masyarakat sudah tidak asing lagi dengan jaringan internet yang tersedia di segala bidang kehidupan. Mulai dari hal terkecil hingga sesuatu yang dianggap sulit dan sifatnya rahasia dapat diakses melalui jaringan internet, artinya saat ini masyarakat di belahan bumi mana pun dapat mengetahui segala hal. Internet mulanya digunakan untuk kepentingan militer di negara Amerika Serikat melalui proyek ARPANET, dilansir dari sumber https://id.wordpress.com/tag/sejarah-internet/ sebagai fungsi pertahanan negara, namun lama – kelamaan sistem jaringannya berkembang pesat ke beberapa daerah lainnya. Dengan bantuan Robert W. Taylor sebagai penemunya dan Jon Postel yang mengalamatkan jaringan yang menglobal tersebut, tahun 1908 Internet Service Provider (ISP) diijinkan untuk beroperasi oleh Amerika Serikat, mulai booming sekitar tahun 1990-an. Di Indonesia jaringan internet mulai digunakan melalui saluran radio, dan berkembang pesat dengan adanya IndoNet oleh Sanjaya pada tahun 1994-an.

Kini jaringan internet sudah dapat dinikmati setiap saat oleh warga masyarakat Indonesia, yaitu dengan menggunakan PC, Handphone, Smartphone dan lain – lain. Adanya jaringan internet menyebabkan semakin banyak situs – situs atau aplikasi bermunculan di layar media elektronik yang kita gunakan. Salah satunya adalah aplikasi navigasi perjalanan atau peta berukuran mini yang ditawarkan oleh Smartphone bagi para backpacker. Aplikasi navigasi perjalanan yang dinamai dengan sebutan WAZE sangat cocok untuk memandu perjalanan anda. Selain dapat digunakan untuk mencari suatu lokasi melalui nama alamat, dapat diakses dengan menggunakan gambar lokasi. Aplikasi WAZE juga menawarkan kontak komunikasi antarpenggunanya, melalui ID pengguna dan nomor telepon. Di sisi lain WAZE juga membantu para penggunanya untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di rute perjalanan yang hendak dituju, seperti kecelakaan, kemacetan, atau jebakan polisi. Aplikasi ini merupakan suatu komunitas perjalanan yag sangat membantu para penggunanya atas informasi di lalu lintas. Membantu menemukan jalan pintas ketika terjadi kecelakaan atau kemacetan di lokasi yang hendak anda tuju. (https://www.waze.com/id

            Cocok bagi anda yang mengaku traveler, backpacker, atau sekedar memiliki hobi jalan - jalan. Ketika ingin menjelajah suatu daerah anda tinggal mendownload atau memasang perangkat aplikasi WAZE pada Smartphone yang anda bawa. Ada baiknya jika didukung dengan kualitas jaringan seluler atau sinyal yang dapat digunakan secara optimal, karena WAZE akan berfungsi dengan maksimal apabila digunakan di daerah yang jauh dari keramaian atau jauh dari pusat suatu daerah. Aplikasi ini sungguh sangat menghemat waktu, tidak perlu khawatir apabila anda ingin melakukan perjalanan ke suatu lokasi yang sebelumnya belum pernah anda kunjungi.

WAZE adalah pilihan peta dan GPS yang tepat untuk khalayak, di sisi lain memiliki fungsi komunikatf yang berkaitan dengan teori komunikasi milik Maletzke. Bermula dari rasa ingin tahu karena adanya suatu kebutuhan, aplikasi ini menyuguhkan apa yang anda butuhkan. Seperti kebutuhan mengumpulkan informasi melalui suatu media dan juga dapat digunakan untuk hubungan personal. Teori komunikasi model Maletzke, memiliki pandangan bahwa pesan yang diperoleh merupakan bagian dari kehidupan sehari – sehari khalayak. (Wiryanto : 2004, 20 – 21).

Sama seperti aplikasi WAZE yang berisi segala hal mengenai lalu lintas. Pesan yang diperoleh bersadarkan dengan keyakinan, nilai – nilai dan lingkungan sosialnya. WAZE diyakini para penggunanya dapat membantu menemukan jalan pintas saat terjadi kemacetan di jalan, sehingga apa yang dibutuhkan oleh pengguna WAZE dapat terpenuhi ketika meyakini untuk menggunakan aplikasi ini dan mendapatkan feedback sesuai dengan porsinya. Dapat pula dikaitkan dengan model komunikasi Melvin DeFleur yang mengkaji suatu pesan dengan sebuah transmitter atau pemancar. Pemancarnya adalah jaringan seluler dari alat komunikasi yang digunakan oleh pengemudi atau penumpang, salah satunya adalah Smartphone. Pesannya dimaknai dengan simbol – simbol tertentu. (Wiryanto : 2004, 18 – 9). (https://books.google.co.id/books?id=QkBm4nO27r0C&pg=PA21&lpg=PA21&dq=komunikasi+Maletzke&source=bl&ots=_l8qjz4-Cq&sig=RWPVQ3nTtrdhY6xWvKhKZcxusv4&hl=id&sa=X&ved=0CCwQ6AEwAjgKahUKEwj89eaSmPrHAhVUB44KHfnjCVY#v=onepage&q=komunikasi%20Maletzke&f=false).

Sama seperti WAZE yang menggunakan simbol – simbol untuk memaknai istilah “polisi”, “persimpangan”, “traffic light”, dan sebagainya. Sehingga penerima akan membaca, mendengar atau melihat. Dalam teori DeFleur, tujuan dari penyampaian sebuah pesan menjadi informasi adalah suatu destinasi atau tujuan. Berawal dari Source (sumber), sumbernya adalah internet. Kedua, Transmitter (pemancar), yang dipancarkan melalui sinyal provider kartu. Ketiga, Channel (pilihan media) yakni aplikasi WAZE dalam media Smartphone. Keempat, Receiver (penerima) pesan yang disampaikan melalui channel dari sumber terpercaya akan disampaikan kepada si penerima. Kemudian Destination (tujuan), WAZE memiliki fungsi yang paling utama yaitu membantu penggunanya untuk sampai di tempat tujuan masing – masing atau suatu lokasi yang mereka inginkan.

Jadi, gunakanlah WAZE untuk mempermudah perjalanan anda. Let's try and find your place.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun