Mohon tunggu...
Nathanael Ras
Nathanael Ras Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Katholik Parahyangan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai SINDU Cinta Kasih dalam Kebenaran

8 September 2022   19:07 Diperbarui: 8 September 2022   19:32 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nilai SINDU Cinta Kasih dalam Kebenaran

Cinta kasih dalam kebenaran merupakan salah satu dari tiga nilai SINDU atau Spiritualitas dan Nilai-Nilai Dasar UNPAR. Dalam mindmap ini saya saya membagi cinta kasih dalam keberanan menjadi tiga unsur atau saya sebut sebagai tahap. 

  1. Memahami

Tahap pertama atau unsur pertama yang ada dalam cinta kasih dalam kebenaran adalah memahami. Pepatah mengatakan ada sebab ada pula akibat, oleh karena itu dari setiap permasalahan kita harus mau menurunkan ego untuk mengetahui lalu memahami sisi lain dari permasalahan. Selama kita belum mengetahui latar belakangnya kita perlu memegang teguh asas praduga tak bersalah. Contoh kongkritnya ketika kita satu kelompok dengan free rider, kita tidak boleh langsung menjudge orang tersebut. Kita perlu telusuri, apa sih yang membuat dia seperti itu, tidak langsung bertindak. 

  1. Mengampuni

Semua orang berhak menerima pengampunan begitupun kesempatan kedua, ketika kita tidak mampu mengampuni, sebuah permasalahan hanya akan menjadi dendam yang tidak akan berujung. Dengan mengampuni, kita memutus rantai permusuhan begitupun permasalahan. Contoh konkritnya ketika kita mengetahui bahwa free rider bersalah dan lalai akan tugasnya, kita perlu memaafkan apa yang ia perbuat. 

  1. Tegas

Setelah mengetahui dan memahami latar belakang permasalahan, kita perlu tegas dalam bertindak agar masalah tidak terus berulang dan merugikan. Contoh konkritnya ketika satu kelompok dengan free rider dan telah mengetahui mengapa dia bertindak demikian, kita perlu bertindak tegas jika dia berlaku tidak benar. Bukan semata mata karena teman atau kasihan, perlu ada tindakan tegas yang humanis terhadapnya agar tidak terus terjadi. 

  1. Belajar

Setiap permasalahan pasti punya hal baik yang bisa dipetik, setiap hal baik tersebut perlu kita pakai sebagai bahan pembelajaran demi menjadi individu yang lebih baik dari sebelumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun