Selamat pagi/siang/sore/malam Bapak, Ibu, dan teman-teman. Saya Nathaniel Yo dengan nomor NPM 6042201042, ingin membagikan pengalaman saya sebagai mahasiswa UNPAR di dalam mengikuti acara Geladi Hominisasi 3.
Dari keseluruhan perjalanan acara Geladi Hominisasi 3, saya dapat belajar tentang banyak hal yang saya tidak ketahui sebelumnya. Pada awal acara ini, saya mendapat tugas pra geladi dimana saya diwajibkan untuk mendengarkan lagu “Indonesia Raya” 3 stanza dengan hikmat dan memilih bagian stanza mana yang paling membuat saya terkesan. Dari sini saya belajar untuk tidak hanya sekadar mendengarkan lagu “Indonesia Raya”, namun juga saya belajar untuk mendalami makna tiap kalimat yang terdapat di dalam lagu Indonesia Raya. Hal ini juga sekaligus menambahkan rasa/jiwa nasionalisme atau kecintaan saya terhadap Tanah Air Indonesia. Lalu dalam tugas pra Geladi Hominisasi 3 selanjutnya, saya mendapat tugas untuk memilih salah satu dari 10 film dokumenter singkat yang berkaitan dengan ketahanan pangan, budaya, dan lingkungan. Melalui tugas ini, saya belajar tentang kaitan antara manusia sebagai makhluk ekologi yang tidak dapat dipungkiri, bahwa kita selalu membutuhkan sesuatu dari alam. Namun keegoisan manusia di zaman sekarang justru membawa dampak yang buruk bagi alam, sehingga alam tidak dapat lagi memberikan apa yang manusia inginkan, bahkan sebaliknya tak jarang alam membawa bencana bagi manusia itu sendiri. Maka dari itu, sebagai generasi yang baru, kita wajib untuk mencintai alam, tidak selalu ingin mengambil segalanya dari alam yang berujung kepada eksploitasi, tetapi juga kita harus belajar untuk melestarikan bumi kita ini sendiri, yang dampaknya tidak hanya generasi kita rasakan, tetapi juga sampai kepada anak cucu kita.
Setelah mengerjakan tugas pra Geladi, kini saatnya acara Geladi Hominisasi 3 dilaksanakan, dimana para mahasiswa dengan dosen saling berinteraksi langsung satu sama lain melalui aplikasi “zoom”. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan, lalu dilanjutkan dengan talkshow dari para dosen terkait sejarah-sejarah bangsa Indonesia. Di selang acara, diadakan juga “games” atau kuis yang bertujuan untuk mengenal bangsa Indonesia lebih dalam lagi. Setelah itu kami dibagi dengan masing-masing kelompok untuk mendiskusikan tema yang sudah diberikan, lalu tema tersebut akan dipresentasikan bersama. Dalam diskusi kelompok ini, saya belajar untuk berani mengemukakan pendapat saya, saling bekerja sama sebagai satu tim dalam membagi-bagi tugas, hingga pada akhirnya kami menyesaikan tugas diskusi ini sebagai suatu tim yang kompak. Dan pada akhirnya, acara ditutup dengan menyanyikan lagu “Mars UNPAR” dan pemberian tugas pasca Geladi Hominisasi 3.
Dari Geladi Hominisasi ini, saya belajar banyak mengenai sejarah-sejarah bangsa Indonesia yang sebelumnya saya tidak ketahui, lalu tidak hanya sejarah bangsa Indonesia, tetapi melalui presentasi semua kelompok, saya juga belajar banyak hal, misalnya mengenai kejadian-kejadian yang terjadi pada saat Sumpah Pemuda dicetuskan, hari Perpustakaan Sekolah Internasional, dan sebagainya. Dalam diskusi kelompok, saya belajar untuk tidak hanya sekadar menerima materi “jadi” saja, melainkan saya diajak untuk berpikir dalam proses pembuatan presentasi, berani memberi masukan, dan tak lupa saling menyemangati atau men-encourage teman satu sama lain.
Untuk saya, sebagai generasi penerus bangsa, kemampuan dalam berpikir/logika dan berbahasa sangatlah diperlukan. Karena tanpa berpikir, kita sebagai warga negara akan mudah untuk diadu domba, lalu bahasa yang kita ucapkan sehari-hari sesungguhnya mencerminkan bagaimana pribadi kita sesungguhnya. Apakah kita orang yang sopan dan beretika, atau apakah kita seorang yang kasar (tidak beretika).
Dalam perkuliahan ini, saya akan mengembangkan kemampuan berpikir dan berbahasa saya sebagai warga negara sekaligus mahasiswa. Saya akan belajar untuk berproses di dalam mencapai sesuatu, bukan hanya mau menerima tanpa berpikir begitu saja. Ketika ada kesulitan, saya akan belajar untuk ber-logika atau berpikir untuk mendapatkan jawaban dari kesulitan/masalah yang saya hadapi ini. Saling men-encourge sesama mahasiswa juga diperlukan untuk mengembangkan potensi yang ada di dalam diri masing-masing. Menggunakan bahasa/kata-kata dengan bijak, baik, kata-kata yang membangun, dan bukan kata-kata yang kasar atau kata-kata yang menjatuhkan sesama saya.
Akhir kata, saya berterimakasih atas kesempatan yang diberikan untuk saya bisa membagikan pengalaman serta refleksi-refleksi saya untuk kedepannya setelah saya mengikuti Geladi Hominisasi 3 ini. Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penyampaian/pengetikan. Terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H