Mohon tunggu...
Nathania Keisya Abadi
Nathania Keisya Abadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa di universitas airlangga

saya suka baca novel fiksi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Membangun Budaya Musyawarah dalam Pengambilan Keputusan di Semua Tingkatan Organisasi (Di Seluruh Kegiatan Berorganisasi)

22 Agustus 2024   22:30 Diperbarui: 23 Agustus 2024   01:06 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai contoh konkret dalam membangun budaya musyawarah di semua tingkatan organisasi, kita dapat mengamati bagaimana Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga menyelenggarakan Acara Orientasi Mahasiswa Baru Amerta 2024. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa diambil, dengan menambahkan contoh spesifik dari kegiatan BEM Unair:Berikut adalah langkah-langkah yang bisa diambil, dengan menambahkan contoh spesifik dari kegiatan BEM Unair

1.Pendidikan dan Pelatihan

Sebelum menggelar Amerta 2024, BEM Unair memiliki opsi untuk melakukan pelatihan internal kepada semua panitia mengenai pentingnya konsultasi bersama dalam membuat keputusan. Pelatihan ini mencakup pembelajaran tentang cara berkomunikasi secara efektif, mendengarkan dengan aktif, serta penerapan teknik negosiasi dalam membuat acara yang inklusif dan menarik. Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kesiapan panitia dalam berkolaborasi dan mengemukakan ide-ide mereka dengan lebih baik.

            2. Pemimpin sebagai Teladan

Untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap musyawarah, Ketua BEM Unair harus mengalamiarga memimpin rapat-rapat perencanaan Amerta 2024 secara transparan. Sebagai contoh, untuk memutuskan tema besar Amerta, Ketua BEM dapat mengundang semua divisi terkait agar memberikan masukan dan berdiskusi bersama sebelum membuat keputusan akhir. Dengan menggunakan metode ini, Ketua BEM memperlihatkan bagaimana musyawarah bisa menghasilkan keputusan yang lebih beragam dan kaya.

           3.Lingkungan yang ramah dan menerima semua orang.

Pada rapat-rapat perencanaan Amerta 2024, BEM Unair dapat menerapkan budaya diskusi yang inklusif. Hal ini memungkinkan setiap anggota panitia dari berbagai divisi seperti acara, logistik, dan publikasi untuk secara aktif menyampaikan ide-ide dan pendapat mereka. Sebagai contoh, ketika membahas rencana kegiatan sehari-hari, panitia junior diberi kesempatan untuk berbagi ide mereka dan dapat yakin bahwa ide-ide tersebut akan dipertimbangkan dengan serius. Ini akan menginspirasi partisipasi yang lebih meluas dan memberikan perasaan terlibat kepada setiap anggota.

           4. Struktur Musyawarah yang Jelas

Agar rapat perencanaan Amerta 2024 efektif, penting untuk menyusun agenda yang terstruktur. Misalnya, dapat dimulai dengan presentasi dari setiap divisi kegiatan diikuti oleh sesi diskusi dan tanya jawab. Dengan adanya struktur ini, setiap aspek acara akan dibahas dengan lengkap dan semua anggota diberikan kesempatan untuk memberikan masukan.

Kesimpulannya, membangun budaya musyawarah dalam pengambilan keputusan di organisasi, seperti BEM Unair dalam penyelenggaraan Amerta 2024, membutuhkan komitmen pada pendidikan, teladan dari pemimpin, lingkungan yang inklusif, struktur rapat yang jelas, penghargaan, serta evaluasi dan umpan balik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun