Budidaya ikan lele kini semakin mudah dilakukan, bahkan bagi mereka yang memiliki lahan terbatas. Hal ini dibuktikan oleh mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga (Unair) Kelompok Sambikerep 1, yang mengadakan Sosialisasi Budidaya Lele menggunakan media galon kepada warga RW 4 Kelurahan Sambikerep. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu, 22 Januari 2025, ini mendapat respons positif dari warga yang tertarik untuk mencoba metode budidaya praktis tersebut. Â
Solusi Budidaya Lele di Lahan Sempit
Dalam sosialisasi ini, mahasiswa menjelaskan bahwa keterbatasan tempat bukan lagi alasan untuk tidak memulai budidaya lele. Dengan menggunakan galon bekas, warga tetap bisa memelihara lele di rumah tanpa membutuhkan kolam besar. Â
"Kita ingin mengenalkan cara budidaya yang simpel dan bisa dilakukan siapa saja. Pakai galon itu praktis, hemat tempat, dan tetap bisa menghasilkan panen yang bagus," ujar salah satu mahasiswa dalam pemaparan materi. Â
Mahasiswa tidak hanya memberikan teori, tetapi juga mendemonstrasikan langsung cara merawat lele agar tetap sehat. Salah satu hal penting dalam budidaya lele adalah menjaga kualitas air. Â
"Gak perlu dilubangi kek gitu bisa, soalnya takutnya lelenya ikut jatuh nanti. Jadi lebih baik di sifon aja kalau endapan lumutnya banyak," jelas seorang mahasiswa saat warga bertanya tentang cara membersihkan air dalam galon. "Habis itu kalau mau ganti air, lihat dari baunya. Kalau sudah bau, cukup dikurangi 50% dan diganti dengan air baru." Â
Seorang warga yang ikut dalam sosialisasi, mengaku baru tahu bahwa air lele tidak perlu diganti total. Â
"Saya kira harus sering dikuras habis, ternyata cukup dikurangi separuh aja ya? Ini jadi lebih gampang," ujarnya. Â
Pakan Hemat dan Efektif untuk Lele
Selain teknik pemeliharaan air, mahasiswa juga menjelaskan tentang pemberian pakan yang lebih hemat dibandingkan pakan komersial. Untuk benih ikan lele kecil dengan ukuran 3-4 cm, 5-6 cm, dan 7-8 cm, warga bisa menggunakan pakan mandiri yang lebih murah namun tetap bergizi. Â