Mohon tunggu...
Nathania Sarah
Nathania Sarah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nathania

Saya mahasiswi semester 3 dari Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memahami Tahapan Perkembangan Anak dalam Proses Pembelajaran

7 Januari 2025   14:00 Diperbarui: 7 Januari 2025   14:10 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penulis

Anas Rodin 2123030 

Mahasiswa PAI Semester 3 INISNU Temanggung

Psikologi perkembangan peserta didik adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari bagaimana perubahan mental dan perilaku siswa terjadi sepanjang masa perkembangan mereka. Ilmu ini sangat penting bagi pendidik, karena memberikan wawasan tentang bagaimana cara terbaik untuk mendukung proses pembelajaran sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik.

Setiap individu mengalami perkembangan secara unik, tetapi ada pola-pola umum yang dapat dikenali. Dalam konteks pendidikan, pemahaman terhadap psikologi perkembangan dapat membantu guru untuk merancang pendekatan yang lebih tepat dalam mengelola kelas dan mendukung pembelajaran siswa.

Tahapan Perkembangan Psikologis Peserta Didik
Menurut teori-teori perkembangan yang terkenal, seperti teori Jean Piaget, Erik Erikson, dan Lev Vygotsky, peserta didik melalui berbagai tahapan perkembangan kognitif, sosial, dan emosional yang mempengaruhi cara mereka belajar. Berikut adalah beberapa tahapan perkembangan yang perlu dipahami oleh pendidik:

1. Tahap Perkembangan Kognitif (Piaget)
   Jean Piaget mengemukakan bahwa perkembangan kognitif anak terjadi dalam empat tahap utama:
   - Tahap Sensori-Motor (0-2 tahun): Anak belajar melalui pengalaman langsung dan indera mereka.
   - Tahap Praoperasional (2-7 tahun): Anak mulai menggunakan simbol dan bahasa, tetapi masih terbatas dalam pemikiran logis.
   - Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun): Anak dapat berpikir secara lebih logis mengenai hal-hal konkret, namun masih kesulitan dengan konsep abstrak.
   - Tahap Operasional Formal (12 tahun ke atas): Remaja mulai mengembangkan kemampuan berpikir abstrak dan hipotesis.

2. Tahap Perkembangan Sosial dan Emosional (Erikson)
   Erik Erikson mengembangkan teori psikososial yang menggambarkan perkembangan individu dalam delapan tahap kehidupan, mulai dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Beberapa tahap yang relevan dengan peserta didik adalah:
   - Tahap Inisiatif vs. Rasa Bersalah (3-6 tahun): Anak belajar mengembangkan inisiatif dalam kegiatan mereka, namun bisa merasa bersalah jika mereka merasa tidak mampu mencapai tujuan mereka.
   - Tahap Industri vs. Inferioritas (6-12 tahun): Pada tahap ini, anak-anak mulai berinteraksi lebih luas dengan teman sebaya dan pengaruh masyarakat. Keberhasilan dalam tugas dan interaksi sosial membentuk rasa percaya diri mereka.

3. Perkembangan Sosial dalam Konteks Pendidikan (Vygotsky)
   Lev Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dalam perkembangan kognitif. Ia mengembangkan konsep Zona Perkembangan Proksimal (ZPD), yang mengacu pada rentang antara kemampuan yang sudah dapat dikerjakan oleh anak secara mandiri dan yang dapat dicapai dengan bantuan orang dewasa atau teman sebaya. Pendidik dapat memanfaatkan ZPD untuk memberikan tantangan yang tepat kepada siswa, memperkenalkan materi yang sedikit lebih sulit daripada yang bisa mereka lakukan sendiri, tetapi dapat dikuasai dengan bantuan.

Mengapa Psikologi Perkembangan Penting dalam Pendidikan?

Pendidikan bukan hanya tentang mentransfer pengetahuan, tetapi juga mengenai cara mendukung perkembangan emosional, sosial, dan kognitif siswa. Dengan memahami psikologi perkembangan peserta didik, guru bisa merancang pengalaman belajar yang lebih sesuai dengan tahap perkembangan siswa, sehingga dapat memaksimalkan potensi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun