Perkembangan teknologi pada saat ini yang semakin pesat, mendorong manusia untuk selalu menciptakan inovasi. Perkembangan teknologi juga terjadi pada bidang otomotif, khususnya pada motor bakar.Motor bakar merupakan salah satu mesin pembakaran dalam atau sering disebut dengan istilah internal combustion engine yaitu mesin yang mengubah energi thermal menjadi energi mekanik, energi itu sendiri dapat diperoleh dari proses pembakaran.Salah satu alat tansportasi kendaraan bermesin yang sederhana yang banyak digunakan masyarakat pada saat ini adalah sepeda motor.
Kemampuan sepeda motor dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: Kualitas bahan bakar, dan sistem pengapian. Penggunaan bahan bakar yang berkualitas kurang baik, dapat berakibat pada turunnya performa mesin sepeda motor.Maka dari itu, pemilihan bahan bakar yang tepat mengacu pada
perbandingan kompresi masingmasing sepeda motor.Semakin tinggi perbandingan kompresi suatu sepeda motor, maka harus menggunakan bahan bakar yang berkualitas semakin baik. Sepeda motor merupakan alat transportasi yang digerakkan oleh mesin berbahan bakar bensin. Menurut jenisnya bensin dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu premium, pertamax dan pertamax plus. Perbedaan ketiga jenis bahan bakar ini terdapat pada angka oktannya, dimana kualitas bahan bakar biasanya ditunjukkan dengan angka oktan tersebut.Semakin tinggi angka oktannya maka
harga per liternya pun umumnya akan semakin mahal. Mesin sepeda motor memerlukan jenis bahan bakar yang sesuai dengan desain mesin itu sendiri agar dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan kinerja yang optimal, untuk pemakaian sepeda motor tentunya tidak lepas dari pemakaian jenis bahan bakar yang digunakanuntuk memperoleh kinerja mesin yang optimal diantaranya daya dan torsi.
 Angkaoktan yang rendah memungkinkan bahan bakar untuk berdetonasi. Bahan bakar yang mudah berdetonasi akan menurunkan performa motor karena akan mengalami kerugian daya yang disebabkan bahan bakar terbakar terlebih dahulu sebelum waktunya dan menjadikan konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros karena pembakarannya tidak sempurna, sedangkan semakin tinggi angka oktan memungkinkan bahan bakar untuk tidak berdetonasi sehingga dapat meningkatkan performa motor dan menjadikan pembakaran lebih sempurna sehingga konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit.
 Sistem pengapian merupakan salah satu dari sekian banyak komponen sepeda motor yang paling sering mengalami perkembangan. Dikarenakan untuk memperoleh unjuk kerja mesin yang baik dibutuhkan sistem pengapian yang baik pula.
 Sistem pengapian merupakan sistem yang sangat penting pada sepeda motor. Menurut Jama dan Wagino (2008b: 165), sistem pengapian pada motor bensin berfungsi mengatur proses pembakaran campuran bensin dan udara di dalam silinder sesuai waktu yang sudah ditentukan yaitu pada akhir langkah kompresi.
Sistem pengapian ini sangat berpengaruh pada daya, torsi dan konsumsi bahan bakar yang dibangkitkan oleh mesin tersebut.Sistem pengapian khususnya pada motor bensin 4 langkah telah mengalami banyak penyempurnaan. Pada saat awal sepeda motor mulai diproduksi sistem pengapian pada motor bensin menggunakan sistem pengapian konvensional (platina). Sistem pengapian konvensional merupakan sistem pengapian yang menggunakan platina (contact breaker) untuk memutusdan menghubungkan tegangan baterai ke kumparan primer.
Sistem pengapian konvensional pada sepeda motor telah mengalami perkembangan yaitu sistem pengapian CDI (Capasitor Discharge Ignition). Sistem pengapian konvensional pada saat ini sudah mulai ditinggalkan oleh para produsen motor dan beralih ke sistem pengapian CDI, karena di dalam sistem pengapian konvensional masih banyak kelemahan yang ditimbulkan. Sistem pengapian yang sangat populer pada saat ini adalah sistem pengapianCDI.Karena sistem pengapian CDI ini telah mengatasi beberapa kelemahan yang ditimbulkan oleh sistem pengapian konvensional, sehingga sistem CDI masih digunakan pada kendaraan khususnya sepeda motor pada saai ini.
 Sistem pengapian CDI ini menurut sumber arus yang digunakan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu CDI-AC dan CDI-DC.Sistem CDI-AC adalah sistem pengapian elektronik dengan sumber arus listrik berasal dari koil eksitasi.Pada CDI ini pengapian yang terjadi tidak stabil, karena arus yang digunakan oleh sistem pengapian ini tergantung oleh putaran mesin. Hal tersebut akan membuat pengapian yang terjadi pada putaran rendah kurang optimal. Sistem
pengapian