Kalau ingin berjalan kembali ke masa lampau, mengenal seorang pribadi itu sangat memerlukan waktu yang cukup, bahkan terbilang lama. Anda mungkin mempunyai seorang kerabat dekat, teman, ataupun pasangan yang mungkin baru memperlihatkan sifat-sifat yang belum Anda jumpai sebelumnya namun baru terlihat ketika lama menghabiskan waktu dengan mereka.
Dengan hadirnya keberadaan tes-tes kepribadian, sepertinya sangat memudahkan Anda dan saya untuk dapat mengenal seseorang lewat hasil tersebut. Salah satu yang populer mungkin merupakan tes MBTI, yang merangkup kepribadian seseorang menjadi 16 jenis.
Beberapa ilmuwan, psikologis, cukup menentang dan mempertanyakan ketepatan yang dilakukan oleh tes kepribadian MBTI ini. Walaupun argumentasi negatif dapat masuk secara nalar, Â tes kepribadian ini memberikan impresi berstandar ganda. Namun, popularitas tes ini tetap tidak berkurang. Setidaknya, ada dua alasan yang cukup masuk akal untuk menelusuri hal ini.
Setiap individu ingin mengenal dirinya sendiri
Kebutuhan untuk dimengerti, dihargai, dan dianggap penting merupakan sifat alamiah manusia yang wajar. Anda dan saya merupakan makhluk sosial yang membutuhkan hal-hal tersebut. keberadaan tes kepribadian, terutama MBTI seperti obat untuk mengidentifikasi kepribadian seseorang seperti apa.Â
Terlebih lagi, jika Anda dapat menemukan orang-orang yang mempunyai kepribadian persis seperti Anda. Rasanya menyenangkan jika mengetahui bahwa ada orang-orang diluar sana yang "kelihatan" mirip dengan diri Anda. Â Rasa ingin diakui dalam sebuah komunitas berperan dalam popularitas tes ini. Tentu saja, saya sangat setuju bahwa selera dan kecocokan itu merupakan faktor penting dalam memilih pertemanan, namun di satu sisi, melahirkan eksklusifitas yang tidak masuk akal.Â
Ingin lebih mudah mengenal karakter orang lain
Hidup di Indonesia, Anda dan saya hidup di kumpulan masyarakat yang cenderung masih gemar dan bahkan berkebiasaan untuk langsung menghakimi. Tidak perlu bersusah payah untuk menggali kehidupan dan mengapa orang tersebut mempunyai sifat demikian, tinggal melihat, mengetik, browsing google, dan melihat ciri-ciri kepribadian menurut personality test dapat (seolah-olah) langsung mengetahui orang tersebut seperti apa.
Bukan, saya sedang tidak menyanggah bahwa yang dilakukan tes kepribadian itu keliru dan tidak akurat secara total. Namun, mengetahui dan mengenal seseorang dengan menyeluruh hanya dapat dilakukan ketika Anda dan saya menghabiskan waktu bersama orang tersebut.
Saya akui, memang terlihat menyenangkan untuk mengetahui kepribadian seseorang seperti apa. Tetapi tingginya minat terhadap mendefinisikan seseorang ini dapat menjadi sesuatu yang bertolak belakang dan menjadi boomerang jika Anda dan saya ingin bersosialisasi.
Cara berkomunikasi dan mengobrol secara tidak langsung dapat berubah. Jika seseorang mempunyai kepribadian yang impulsif, dengan mudah sekali Anda dan saya menyimpulkan dia tipe kepribadian seperti apa, ketimbang bertanya alasan dibalik sifat impulsif tersebut.
Ketahuilah, sebuah pribadi dan individu lebih dari sekedar tes kepribadian. Butuh waktu untuk mengenal dan beradaptasi dengan seseorang.