Mohon tunggu...
Nathanael Restianto
Nathanael Restianto Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa

ok

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Rendahnya Kualitas Tenaga Kerja Indonesia

30 Mei 2023   12:30 Diperbarui: 15 Juli 2023   18:09 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Twitter Jokowi: "Hampir 2 juta orang Indonesia masih memilih berobat ke luar negeri setiap tahun. Kurang lebih 1 juta ke Malaysia, 750 ribu ke Singapura, sisanya ke Jepang, Amerika, Jerman, dll,"

Kualitas kesehatan yang baik sangat penting dalam konteks Indonesia yang memiliki populasi yang besar dan kompleksitas tantangan kesehatan. Dengan penduduk yang meliputi berbagai lapisan sosial, ekonomi, dan geografis. Merujuk pada Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, menjelaskan bahwa kesehatan merupakan suatu kondisi individu dalam keadaan sehat secara menyeluruh, baik fisik, mental, jiwa, spiritual dan sosial. Dengan demikian, individu tersebut dapat melakukan aktivitas dalam kehidupannya secara optimal. Oleh sebab itu, memastikan kualitas kesehatan yang tinggi adalah kunci untuk meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas masyarakat.  

Dalam akun Twitternya, Presiden Republik Indonesia, Ir. H Joko Widodo memberikan komentar mengenai banyaknya masyarakat Indonesia memutuskan untuk berobat di luar negeri ketimbang di dalam negeri. Banyaknya masyarakat yang memutuskan untuk berobat keluar negeri membuat Presiden Republik Indonesia memberikan komentar mengenai devisa negara Indonesia yang terkuras hingga triliunan karena banyaknya masyarakat yang memilih untuk berobat keluar negeri, "Gara-gara ini, kita kehilangan devisa Rp 165 triliun karena modal keluar", ucap Jokowi dalam akun twitter nya. 

Hal tersebut bukanlah tanpa sebab. Tingkat berobat yang tinggi ke luar negeri merupakan suatu respon masyarakat atas kualitas pelayanan hingga hasil pengobatan yang tidak maksimal. Setidaknya terdapat beberapa alasan mengapa banyak masyarakat Indonesia memutuskan untuk berobat ke luar negeri ketimbang di dalam negeri, yaitu kualitas kesehatan dalam negeri yang buruk, biaya yang tidak masuk akal, diagnosa yang tidak akurat, pelayanan yang tidak merata, dan penanganan yang tidak ideal. 

Alasan mengapa banyak tenaga kesehatan di luar negeri lebih berkualitas ketimbang di Indonesia karena pelayanan kesehatan diluar negeri dilakukan segera mungkin ketika ada orang yang membutuhkan. Di Indonesia, masyarakat kerap harus menunggu beberapa minggu atau bulan agar mendapatkan tindakan medis yang diperlukan. Hal seperti ini yang membuat banyak masyarakat memutuskan untuk berobat di luar negeri ketimbang di dalam negeri, karena di negara lain banyak mementingkan pelayanan kesehatan masyarakat nya. 

Kasus kematian seorang ibu hamil yang ditolak oleh RSUD Ciereng Subang, Indonesia, adalah sebuah contoh tragis yang melibatkan kegagalan sistem kesehatan dan dampak negatifnya terhadap nyawa seorang ibu dan janin yang dikandungnya. Dalam contoh kasus ini, seorang ibu hamil datang ke RSUD Ciereng Subang, mencari pertolongan medis karena mengalami komplikasi kehamilan yang serius. Namun, sayangnya, RSUD tersebut menolak memberikan perawatan medis yang dibutuhkan. Alasan penolakan tersebut mungkin beragam, seperti kurangnya fasilitas atau peralatan yang memadai, kekurangan staf medis yang berkualifikasi, atau mungkin faktor administratif lainnya. 

Ketika ibu hamil itu ditolak, keluarganya mungkin berusaha mencari bantuan medis di tempat lain, tetapi karena keterbatasan waktu dan aksesibilitas, mereka mungkin tidak berhasil mendapatkan perawatan yang diperlukan dalam waktu yang tepat. Keterlambatan ini dapat berakibat fatal bagi ibu hamil dan janin yang dikandungnya. 

Akibat dari penolakan RSUD Ciereng Subang ini, ibu hamil tersebut mungkin mengalami komplikasi yang tidak terkendali, seperti perdarahan hebat, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, atau masalah lain yang dapat membahayakan nyawanya dan janin yang dikandungnya. Kondisi ini dapat berakibat fatal dan menyebabkan kematian ibu hamil dan janin. Selain dampak langsung terhadap nyawa ibu hamil dan janin, kasus ini juga menimbulkan dampak emosional dan psikologis yang signifikan bagi keluarga yang ditinggalkan. Mereka mungkin merasa marah, sedih, dan putus asa karena kegagalan sistem kesehatan yang seharusnya memberikan perlindungan dan perawatan yang diperlukan.

Selain dampak langsung terhadap nyawa ibu hamil dan janin, kasus ini juga menimbulkan dampak emosional dan psikologis yang signifikan bagi keluarga yang ditinggalkan. Mereka mungkin merasa marah, sedih, dan putus asa karena kegagalan sistem kesehatan yang seharusnya memberikan perlindungan dan perawatan yang diperlukan. Kasus ini menyoroti pentingnya adanya sistem kesehatan yang berfungsi dengan baik, termasuk adanya akses yang mudah terhadap perawatan medis berkualitas dan penanganan yang responsif terhadap situasi darurat. Hal ini juga menegaskan perlunya kebijakan yang memastikan bahwa semua individu, terlepas dari status sosial, ekonomi, atau etnis, memiliki akses yang adil dan setara terhadap perawatan kesehatan yang aman dan memadai.

Banyaknya masyarakat yang memutuskan untuk berobat di luar negeri dapat dijelaskan oleh beberapa faktor utama, seperti mencari kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik, aksesibilitas yang lebih mudah, biaya perawatan yang lebih terjangkau, kepercayaan yang rendah terhadap sistem kesehatan di negara sendiri, serta kebutuhan akan perawatan alternatif atau eksperimental. Negara-negara dengan sistem kesehatan yang maju dan terpercaya menarik minat masyarakat yang ingin mendapatkan perawatan terbaik, sementara keterbatasan dalam infrastruktur kesehatan, biaya yang tinggi, atau kurangnya kepercayaan terhadap sistem 

Tenaga kesehatan di Indonesia dan tenaga kesehatan luar negeri memiliki perbedaan signifikan dalam hal pendidikan, pelatihan, dan sumber daya. Di Indonesia, meskipun ada banyak tenaga kesehatan yang berdedikasi, terdapat kekurangan jumlah tenaga medis terlatih yang memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang besar. Selain itu, tingkat pendidikan dan pelatihan mungkin juga menghadapi tantangan. Di sisi lain, tenaga kesehatan luar negeri sering memiliki akses lebih baik terhadap sumber daya dan fasilitas medis modern, serta pendidikan yang lebih canggih. Namun, tantangan mereka mungkin termasuk adaptasi dengan perbedaan budaya, bahasa, dan sistem kesehatan yang berbeda di negara tempat mereka bekerja. Meskipun ada perbedaan ini, penting untuk terus mengembangkan sumber daya manusia di bidang kesehatan di Indonesia dan mendorong pertukaran pengetahuan dan pengalaman antara tenaga kesehatan dalam dan luar negeri untuk meningkatkan pelayanan kesehatan secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun