Keuangan menjadi kekuatan hidup dari setiap organisasi, perlu diperkirakan, dibangkitkan dan dimanfaatkan dengan baik untuk memaksimalkan hasil dari investasi tersebut. Perkiraan yang tepat tentang kebutuhan modal saat ini dan masa depan perlu dibuat untuk memiliki struktur modal yang optimal yang akan membantu organisasi untuk menjalankan pekerjaannya dengan lancar dan tanpa gangguan. Oleh karena itu, Struktur Modal mengacu pada hubungan antara berbagai bentuk pembiayaan jangka panjang seperti surat utang, modal saham preferensi dan modal saham ekuitas. Ini berkaitan dengan aspek kualitatif dari perencanaan keuangan suatu perusahaan karena berkaitan dengan proporsi di antara berbagai jenis sekuritas.
Menurut J.J. Hampton, 'Struktur modal adalah kombinasi dari sekuritas hutang dan ekuitas yang terdiri dari pembiayaan perusahaan atas asetnya'.
Sumber Keuangan Bisnis
Dua sumber utama keuangan bisnis dijelaskan sebagai berikut:
- Dana Pemilik: Ini diklasifikasikan menjadi dua jenis:
- Saham Biasa atau Ekuitas: Saham ini mewakili modal pemilik di perusahaan. Pemegang saham ekuitas mewakili pemilik sebenarnya dari perusahaan. Dividen atas saham ekuitas dibayarkan hanya setelah dibayarkan kepada pemegang saham preferen. Ini ditebus hanya dalam hal penutupan perusahaan.
- Saham Preferensi: Saham ini menikmati dua preferensi atas saham ekuitas: dividen dibayarkan pada mereka sebelum saham ekuitas dan pelunasan modal saham pada saat likuidasi. Pemegang saham ekuitas akan dibayar hanya setelah menyelesaikan semua akun pemegang saham preferensi. Saham preferen dibayar dengan tingkat dividen tetap.
- Dana Pinjaman: Mereka dalam bentuk pinjaman, surat utang, simpanan publik, dll. Ini dapat dipinjam dari bank, lembaga keuangan lain, pemegang surat utang dan publik.
Beberapa poin penting tentang Hutang dan Ekuitas
Hutang mengacu pada dana yang terutang oleh perusahaan kepada pihak luar, sedangkan ekuitas mengacu pada dana yang dihimpun oleh perusahaan dengan cara menerbitkan saham.
Kreditur dibayar bunga atas jumlah yang mereka pinjamkan kepada perusahaan, sedangkan pemegang saham dibayar remunerasi dalam bentuk dividen atas kepemilikan mereka.
Suku bunga tetap harus dibayarkan pada surat utang dan obligasi, sedangkan bunga pinjaman bank dapat tetap atau mengambang. Tingkat dividen saham tergantung pada jumlah keuntungan yang tersedia dan kebijakan yang dibuat oleh Dewan Direksi.
Utang lebih berisiko bagi perusahaan dibandingkan dengan ekuitas karena menimbulkan beban permanen terhadap aset dan laporan laba rugi. Saham ekuitas tidak menimbulkan beban apa pun terhadap laporan laba rugi karena dividen hanya dapat dibayarkan jika ada keuntungan.
Leverage Finansial atau Perdagangan Ekuitas
Proporsi utang dalam modal keseluruhan dikenal sebagai Financial Leverage. Itu dihitung sebagai:
Leverage Finansial = Hutang / Ekuitas
Financial Leverage atau Trading on Equity meningkatkan pengembalian, yaitu laba per saham pemegang saham ekuitas dengan memanfaatkan biaya tetap yang merupakan hutang dalam struktur modal. Ini terjadi karena:
Biaya utang lebih rendah daripada biaya ekuitas karena risiko pemberi pinjaman lebih rendah daripada risiko pemegang saham.
Bunga yang dibayarkan atas hutang adalah biaya yang dapat dikurangkan untuk perhitungan kewajiban pajak, sedangkan dividen dibayarkan dari laba setelah pajak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H