Bekasi (08/02/2022), Banjir dan bencana akibat banjir dapat terjadi karena faktor alamiah maupunpengaruh perlakuan masyarakat terhadapalam dan lingungannya. Untuk daerahperkotaan pada umumnya air hujan yangturun akan dialirkan masuk ke dalamsaluran-saluran buatan yang mengalirkan airmasuk ke sungai. Kontur lahan yang terdapatdi daerah perkotaan direncanakan agar airhujan yang turun mengalir ke dalam saluran-saluran buatan tadi. Ada kalanya, kapasitas saluran tersebut tidak mencukupi untuk menampung air hujan yang terjadi, sehingga memgakibatkan banjir.
Sebelumnya Kota Bekasi menjadi salah satu tempat dengan masalah banjir yang cukup banyak dengan berbagai macam faktor dan akibat yang ada. Dan pada ruas yang saya tinjau ada beberapa alasan seperti, ukuran saluran drainase eksisiting yang tidak sesuai, kontur (kemiringan) medan yang tidak sama, minim daerah hijau dan sistem drainase yang kurang tertata.
Setelah melihat kondisi eksisting dari jalan dan menelusuri asal air hujan yang membuat ruas jalan banjir, maka dapat dilakukan beberapa pilihan solusi. Seperti pembuatan ulang atau perubahan ukuran dari saluran drainase sesuai dengan perhitungan yang ada, pembuatan sumur resapan, dan kegiatan pemeliharaan rutin saluran drainase
Dalam rencana awal, booklet secara hard file diserahkan kepada ketua RW dan pihak kelurahan serta melakukan edukasi sebagai peningkatan pemahaman, tetapi dikarenakan penulis yang sedang isolasi mandiri sehingga harus dilakukan secara daring.
Dan penulis berharap salah satu solusi dapat di implementasikan, bisa dimulai dari kegiatan pemeliharaan rutin saluran secara berkala. Dan dari pihak RW juga sangat mengapresiasikan program yang dilaksanakan, yaitu Ketua RW berkata bahwa kemungkinan akan perbaikan saluran drainase cukup besar, dikarenakan sudah ada pembahasan dengan pihak stake holder proyek dekat jalan yang menjadi salah satu penyebab banjir dari Kelurahan Jaticempakan sendiri.
Penulis: Nathanael Sahat Ronaldo (21010118130080, Fakultas Teknik Sipil, TIM 1 KKN UNDIP Tahun 2022)
Editor: Dr.Ana Silviana,SH.MHum
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H