Mohon tunggu...
Nathan Septian
Nathan Septian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UKRIDA

Saya Nathan Septian merupakan Mahasiswa Ukrida yang ingin berlatih membuat artikel

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Online Dating Bagaikan Pisau Hubungan

1 November 2021   13:58 Diperbarui: 1 November 2021   20:45 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

unnamed-1-617feeacaf6ba17cf16fed53.jpg
unnamed-1-617feeacaf6ba17cf16fed53.jpg
Penipuan identitas

Penipuan identity ini sering disebut catfish, mengapa demikian?

Istilah catfish ini sering diperbincangkan karena modus penipuan yang dimana sang pelaku berpura-pura menjadi lawan jenis korban mereka dan meminta sesuatu dari mereka, biasanya korban modus ini adalah laki-laki dan pelakunya juga pun laki-laki. Itulah alasan penipuan identity ini sering disebut catfish.

Penipuan ini sering menggunakan profil palsu untuk menipu korban mereka, jika sudah terjerat dari penipuan ini akan sulit sekali keluar. Apalagi kalangan pemuda sekarang yang terburu-buru mencari pasangan hidup mereka, akan menjadi sasaran empuk bagi mereka yang sudah sering menipu banyak orang.

Dilansir dari BBC.com serang tukang cukur menipu seorang wanita £ 90.000 melalui situs kencan.

untitled-1-15-1140x597-617feebc06310e20f71c6fa2.jpg
untitled-1-15-1140x597-617feebc06310e20f71c6fa2.jpg
Esosa  Eromosele, berumur 49 Tahun, yang tinggal di Wales Utara, mengakui pencucian uang untuk penipu. Jaksa menuntut Esosa dan mengatakan kepada pengadilan bahwa dia bertemu dengan seorang wanita norwegia di sebuah online dating dan membujuknya untuk mendirikan bisnis properti bersama-sama. Lalu wanita tersebut memenuhi permintaan sebesar £ 90.000, yang sebagian besar lenyap ke Nigeria, daerah kelahiran Eromosele.

Korban Eromosele lainnya adalah seorang wanita yang diminta membayar £ 1.500 untuk karpet, ketika email bisnis dikompromikan, terbukti memang terjadi seperti itu pada tanggal 16 September 2021.

Pada tahun 2012, psikolog sosial Benjamin Karney, Harry Reis, dan lain-lain menerbitkan analisis kencan online di Psychological Science in the Public Interest yang menyimpulkan bahwa algoritma pencocokan layanan kencan online hanya jauh lebih baik dalam mencocokkan orang daripada jika mereka dicocokkan secara acak. Karena Online dating memperkenalkan pengguna kepada pasangan mereka.

Salah satu pembicara dalam acara TEDxUCDavisSF Arum Kang & Dawoon Kang menjelaskan cara  kerja aplikasi online dating ini. Terdapat topik yang dapat digaris bawahi dari apa yang dibahas adalah cara cara menggunakan aplikasi online dating, presentasi orang-orang yang menggunakan aplikasi online dating. Dan hasilnya pun mencengangkan dimana banyak sekali orang yang saling terhubung namun tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih jauh, salah satu alasan dikarenakan berbeda setelah melakukan pertemuan.

Oleh karena itu, online dating memang memberikan pengharapan atau bantuan dalam mencari pasangan namun kita juga harus berhati-hati dalam penggunaan aplikasi online dating ini dimana cara pengisian profile, sadar dalam bahaya yang akan terjadi karena kita juga harus berhati-hati dalam pembacaan profil orang lain. Kita sebagai generasi muda harus bijak dalam segala sesuatu yang kita dapatkan, jangan paksakan apa yang tidak dapat kita capai, dan kita harus dapat memilih pasangan mana yang sesuai dengan kita agar tidak menyesal dikemudian hari.

30 Oktober 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun