Mohon tunggu...
Willy Soemantri Wijaya
Willy Soemantri Wijaya Mohon Tunggu... Psikolog - direktur

main bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kota Tangerang: Kisah Menarik di Balik Sejuta Sorotan

13 November 2023   12:06 Diperbarui: 13 November 2023   12:51 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

              Kota Tangerang,kota yang terletak di provinsi   banten,kota terbesar di provinsi tersebut.Memiliki berbagai ikon,seperti pasar lama,merupakan tempat kuliner paling terkenal di Tangerang dan hampir setiap hari banyak orang berdatangan.Kota Tangerang memiliki suku yaitu suku sunda.Asal-usul kota Tangerang terkenal dengan kota benteng,karena tangerang memiliki banyak penjara.Kota Tangerang memiliki banyak objek wisata seperti contohnya Taman Makam Pahlawan,taman prestasi,dan taman potret.Kota Tangerang memiliki stadion benteng yang dipakai untuk melaksanakan liga 1 dan liga 2 dan ajang olahraga lainnya.

                Pasar Lama juga memiliki nuansa sejarah yang kuat. Di tengah bangunan-bangunan tua yang masih lestari, kita dapat merasakan bagian dari sejarah Kota Tangerang yang melibatkan banyak orang yang pernah bertransaksi dan beraktivitas di sini. Seiring berjalannya waktu, Pasar Lama telah mengalami renovasi, tetapi tetap mempertahankan pesonanya yang klasik.

                Kota Tangerang memiliki banyak lokasi/tempat berbelanja seperti mall yang banyak,pasar umum yang hampir terdapat diseluruh kota.Aku juga salah satu penduduk kota Tangerang,aku juga salah satu penduduk kota Tangerang,aku juga bersekolah di salah satu sekolah unggul di kota Tangerang yaitu SMP Strada Santa Maria 1.Aku sudah bersekolah di sekolah strada dari saya tk dan saya sangat senang bisa tinggal di Tangerang,selain mendapat banyak teman saya juga banyak belajar di kota ini.Kota Tangerang memiliki kekayaan budaya yang khas. Salah satunya adalah keberadaan suku Sunda yang mendiami wilayah ini. Mereka telah membawa budaya, seni, dan tradisi mereka ke Kota Tangerang, memberikan kontribusi besar pada keragaman kota ini.

                 Sejarah Kota Tangerang juga tidak terlepas dari sebutan "kota benteng." Dulu, kota ini memiliki banyak penjara yang digunakan untuk mengawasi pergerakan dan keamanan daerah ini. Meskipun masa itu telah berlalu, nama "kota benteng" tetap menjadi bagian dari warisan sejarahnya.

                 Kota Tangerang adalah tempat di mana kenangan masa kecilku tercipta. Aku sering menghabiskan sore di Taman Kota, bermain di taman bermain, atau hanya duduk-duduk di bawah pohon beringin tua. Kota ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidupku, dan aku yakin bahwa masa depannya yang cerah akan terus memikat penduduknya dan orang-orang yang datang berkunjung.

                Dalam cahaya matahari terbenam yang memancar warna-warni di langit Kota Tangerang, aku merasa bersyukur tinggal di tempat ini. Kota ini terus berkembang, tetapi inti kehangatan, keanekaragaman budaya, dan pesona sejarahnya tetap tak berubah. Aku yakin bahwa kota ini akan terus menjadi tempat di mana kenangan indah terus diciptakan dan diabadikan.

                 Aku adalah saksi hidup perubahan yang telah terjadi di kota ini.Aku masih mengingat bagaimana saat dia masih muda, kota ini adalah sebuah kawasan yang didominasi oleh sawah dan hutan belantara. Namun, seiring berjalannya waktu, Kota Tangerang berkembang pesat menjadi pusat industri dan perdagangan yang penting di wilayah Jabodetabek.

                  Aku ingat betul bagaimana kala itu, masyarakat setempat hidup sederhana dan saling mengenal satu sama lain. Mereka sering mengadakan acara gotong royong dan berbagi kebahagiaan dalam berbagai perayaan tradisional. Namun, seiring pertumbuhan kota, semakin banyak pendatang yang datang ke Kota Tangerang, membawa budaya dan tradisi mereka sendiri. Kota ini menjadi semakin beragam, dengan berbagai etnis dan budaya yang berbaur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun