Mohon tunggu...
natasyawulansari
natasyawulansari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

suka travelling dan menuliskan ide cerita baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tabot: Upacara Adat Di Bengkulu Dalam Rangka Memperingati Tahun Baru Islam

31 Desember 2024   11:04 Diperbarui: 31 Desember 2024   11:49 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arak-arakan tabut di bengkulu tahun 2018 (Sumber : phinemo.com)

Indonesia memiliki beragam adat istiadat,budaya, ras, agama, dan pulau-pulau yang terbentang dari sabang hingga merauke. Tak banyak orang yang mengetahui apasaja upacara adat yang ada di Indonesia. Dan ini salah satu upacara adat yang ada di Indonesia, tepatnya di Bengkulu.

Tabot adalah sebuah tradisi budaya yang dilakukan setiap tahun oleh masyarakat di Bengkulu dalam menyambut tahun baru islam, diselenggarakan selama beberapa hari di bulan Muharram tepatnya pada tanggal 1-10 Muharram. 

Upacara tabot ini datang pada abad ke-18 sekitar tahun 1685. Tabot di Bengkulu memiliki makna yang mendalam sebagai simbol peringatan atas perjuangan dan pengorbanan Husain bin Ali. Nabi Muhammad SAW ketika dirinya wafat di perang Karbala yang berlangsung di Irak  pada tahun 61 H atau 681 M yang lalu. Istilah tabot berasal dari kata tabut dalam bahasa arab yang berarti  kotak kayu  atau peti. 

Tabot di Bengkulu dibuat dari bahan-bahan yang ringan seperti kayu, bambu yang dihiasi kain dan bunga warna-warni. Masing-masing kelurahan mempersiapkan tabot nya masing-masing. Setelah itu pada tanggal 10 muharram, diadakan arak-arak tabot keliling kota  menuju pemakaman karbela.  Tabot diiiringi oleh musik rebana,sholawatan, dan doa-doa untuk mengenang pengorbanan husain. Rangkaian upacara tabot sendiri terdiri dari pengambilan tanah, pengambilan tanah ini dilaksanakan pada malam hari sebelum tanggal 1 muharram, prosesi ini dilakukan di dua tempat yaitu pantai nala dan pantai tapak paderi. Upacara ini dilengkapi dengan sesajen yang kemudian didoakan.

Prosesi sesajen dan doa-doa (Sumber : detik.com)
Prosesi sesajen dan doa-doa (Sumber : detik.com)

 Setelahnya diambil dua kepal tanah, satu kepal di tahan dan satu kepal lainnya untuk disimpan  di atas tabot. Lalu duduk penja prosesi ini dilakukan selama dua hari yaitu di tanggal 4 dan 5 muharram sekitar waktu sore hari. Pada hari ke 5 dan ke 6 dilakukan menjara yang dimaksud untuk saling bersilahturahmi dan berkunjung ke keluarga tabot yang lain. Lalu pada hari ke 7 dilakukan kegiatan arak sorban  atau malam arak jari jari, lalu setelah itu hari gam, dilanjut dengan tabot naik pangkek, lalu ada malam arak gedang arak gedang ini pada malamnya tabot bersanding di lapangan bersama telong-telong sebelum tabot di arak untuk diibuang.

Tabot Bersanding (Sumber : Radar Selatan)
Tabot Bersanding (Sumber : Radar Selatan)

Lalu pada tanggal 10 muharram yakni dimana hari terakhir dilakukan arak-arakan tabot tebuang. Namun sebelum diarak, Tabot menyembah terlebih dahulu kepada tabot imam dan tabot bangsal. Dipintu gerbang karbela, juru kunci menyambut arak-arakan tabot. Di saat itu dilakukan ritual untuk membenarkan barangkali ada yang salah, atau keliru. Setelahnya barulah tabot masuk ke kompleks pemakaman karbela. Sampainya disana, diadakan upacara penyerahan tabot kepada leluhur tepatnya di makan syahbedan abdullag yaitu ayah dari syeh barhanuddin.  Prosesi ini, yang di penuhi denngan simbolisme dan keindahan seni, tak hanya menjadi peringatan agama, tetapi juga untuk mempererat tali persaudaraan dan melestarikan budaya lokal yang bernilai tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun