Pada masa sekarang ini poligami bukanlah hal yang tabu untuk kita ketahui atau kita lihat di Indonesia. Baru-baru ini calon DPR RI yaitu Lora Achmad Fadil Muzakki Syah membawa ketiga istrinya dalam pelantikkannya menjadi anggota DPR RI.[1] Â Hal ini membuat Lora menjadi sorotan publik dalam beberapa waktu.
Pada saat diwawancarai oleh media tentang kehidupan rumah tangganya, ia menjawab dengan penuh percaya diri bahwa kehidupan rumah tangganya sangat akur, dan ia menjawab bahwa kehidupan poligami yang dijalaninya selama ini adalah baik adanya. Â Baginya hal tersebut dapat memberikan contoh kepada masyarakat lain bagaimana hidup berpoligami yang baik.Â
Ia juga mengatakan hal tersebut bukanlah satu hal yang salah untuk dilakukan asalkan sah secara hukum. Dari pernyataan Lora hal ini dapat menunjukkan bahwa ia sangat bangga dengan kehidupan poligaminya. Â Terkait kasus ini, apakah Allah mengizinkan poligami dalam kehidupan orang Kristen melihat ada beberapa nabi di PL yang juga memiliki istri lebih dari satu? Melalui artikel ini penulis akan mencoba memaparkan melalui studi latar belakang Kejadian 2:24 dengan buku Is God a Moral Monster?
Baca juga: Prasasti Ini Buktikan Kalau Larangan Poligami Sudah Ada di Era Majapahit
Dalam Alkitab tidak ada satu ayat pun yang menyatakan bahwa Allah menyetui poligami itu terjadi ataupun tidak. Namun, pada awal penciptaan, Allah secara ideal menciptakan satu pernikahan yang monogami (Kej. 2:24), dimana pada awal penciptaan Allah menciptakan Hawa sebagai pendamping Adam (Kej. 2:18-19) karena bagi Allah tidak baik bahwa manusia itu seorang diri sehingga ia menciptakan pendamping baginya.Â
Lalu setelah kejatuhan manusia kedalam dosa, gambaran ideal yang telah Allah buat menjadi rusak dan manusia mulai melakukan poligami. Dalam Kejadian 4:19 dikatakan Lamekh adalah orang pertama yang melakukan tindakan poligami ini.[2] Lalu setelah Lamekh ada banyak sekali tokoh dalam Alkitab yang melakukan tindakan poligami seperti Abraham, Yakub, Daud, dan Salomo.Â
Karena tidak ada larangan yang jelas dalam Alkitab mengenai poligami, ada banyak sekali orang yang menganggap bahwa poligami adalah hal yang baik-baik saja untuk dilakukan. Bahkan kitab PL pun ada banyak sekali nabi yang kita temui melakukan tindakan poligami dan Allah tidak menghukum mereka sehingga menimbulkan satu gambaran pada kita bahwa Allah seakan akan menyetui hal itu terjadi.
Baca juga: Syarat Poligami dalam Islam Berat, Situ Kuat? Jika Tidak Sanggup, Merugikan Perempuan Tahu...
[3] Namun, dalam konteks kitab PL ada satu hal yang perlu kita perhatikan yaitu pada masa itu wanita sangatlah rendah derajatnya bahkan sangat mudah untuk diinjak injak, dijadikan budak oleh orang-orang sehingga Allah memberikan kelonggaran akan hal ini terjadi agar wanita dapat dilindungi oleh suaminya.Â
Perlu ditegaskan sekali lagi bahwa rancangan Allah pada mulanya sebelum manusia jatuh dalam dosa adalah pernikahan monogami. Namun, karena kejatuhan manusia kedalam dosa akhirnya gambaran ideal Allah rusak. Karena gambaran yang Allah buat mengenai pernikahan monogami ini telah rusak, Allah membuat satu rancangan yang baru agar gambar yang rusak ini tidak menjadi semakin rusak yaitu dengan melarang terjadinya perceraian (Mat. 19:6).Â
Baca juga: Poligami Itu Lebih Banyak Enggak Enaknya, dan Sebaiknya Hindari Saja