1.Pendahuluan
Di zaman ini kita semua sudah memasuki era digital. Di era seperti sekarang teknologi berkembang sangat pesat, dari kondisi awal yang dimana manusia hidup dengan sederhana, berubah menjadi kehidupan yang sangat modern. Dengan adanya teknologi mempermudah pekerjaan masyarakat. Teknologi modern telah memungkinkan terciptanya komunikasi bebas lintas benua, lintas negara, menerobos berbagai pelosok perkampungan di pedesaan dan menyelusup di gang-gang sempit di perkotaan, melalui media audio (radio) dan audio visual (televisi, internet, dan lain-lain).
Sebagai akibatnya, media ini, khususnya televisi, dapat dijadikan alat yang sangat ampuh di tangan sekelompok orang atau golongan untuk menanamkan moral atau, sebaliknya, merusaknilai-nilai moral, untuk mempengaruhi atau mengontrol pola fikir seseorang oleh mereka yang mempunyai kekuasaan terhadap media tersebut. Persoalan sebenarnya terletak pada mereka yang menguasai komunikasi global tersebut memiliki perbedaan perspektif yang ekstrim dengan Islam dalam memberikan kriteria nilai-nilai moral; antara nilai baik dan buruk, antara kebenaran sejati dan yang artifisial. Di sisi lain, era kontemporer identik dengan era sains dan teknologi, yang pengembangannya tidak terlepas dari studi kritis dan riset yang tidak kenal henti.
2.Pembahasan
 Kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di zaman ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang. Namun bagaiamana pandangan dan perspektif islam terhadap perkembangan IPTEK?. Sebelumnya akan disebutkan dulu apa itu Ilmu Pengetahuan. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan tentang segala gejala alam yang diperoleh melalui proses yang disebut metode ilmiah. Sedangkan teknologi adalah pengetahuan dan keterampilan yang merupakan penerapan ilmu yang dimiliki oleh seseorang. Jadi IPTEK adalah hasil dari segala langkah untuk memperluas dan mengembangkan suait ilmu.
 Dalam era revolusi industri 4.0 dan sosial 5.0 IPTEK mengalami perubahan yang sangat drastis, sementara agama sendiri mengalami perubahan yang relatif lambat. Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya ketidak harmonisan antara ilmu pengetahuan dan agama. Padahal, hakikat ilmu sebenarnya ialah segala ilmu di dunia ini tidak boleh terpisah daripada nilai Islam dan ilmu tersebut baik merupakan ilmu yang terpuji atau ilmu yang terkeji.
 Untuk menuju perkembangan ilmu pengetahuan dalam islam, hal pertama yang harus kita lakukan adalah evaluasi terhadap faktor faktor yang menjadi kemunduran IPTEK dan islam. Salah satu faktornya adalah kita jauh dari moral dan pengetahuan tentang islam yang diajarkan oleh Al- Qur'an dan Sunnah Nabi. Dengan cara ini, ilmu pengetahuan yang berkembang dalam Islam tak hanya berguna bagi agama kita, tapi juga berguna bagi kemanusiaan.
 Sebetulnya perkembangan IPTEK ini sangat bermanfaat bagi islam, yang dimana dengan adanya perkembangan ini kita dengan mudah untuk melakukan dakwah, kita juga mudah untuk mendapatakan pengetahuan seputar agama islam. Dengan adanya IPTEK banyak sekali ayat ayat Al -- Qur'an yang terbukti kebenarannya.
3.Kesimpulan
Islam tidak menghambat kemajuan iptek, tidak anti produk teknologi, tidakakan bertentangan dengan teori-teori pemikiran modern yang teratur dan lurus, asalkan dengan analisis-analisis yang teliti, obyekitfdan tidak bertentangan dengan dasar Al-Qur`an.Peran Islam dalam perkembangan Iptek sitidaknya ada dua yaitu: Pertama, menjadikan aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Kedua,menjadikan syariah Islam (yang lahir dari aqidah Islam) sebagai standar bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H