Mohon tunggu...
Natasya Putri Effendi
Natasya Putri Effendi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyelusuri Realitas Bahaya Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO)

15 Desember 2023   19:42 Diperbarui: 15 Desember 2023   19:50 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam merayap ke dalam era digital yang memungkinkan kita terhubung tanpa batas dengan dunia maya, terkuaklah suatu realitas yang kelam dan meresap, yaitu bahaya kekerasan berbasis gender online (KBGO). Menggali akar dari fenomena ini, kita menemui kekerasan berbasis gender sebagai sumber utamanya, sebuah praktek yang menjadikan perempuan sebagai target utama. Kekerasan ini bukan semata tindakan fisik, melainkan melibatkan beragam bentuk, termasuk pelecehan verbal, ancaman, dan pemerkosaan virtual, semuanya dipicu oleh ketidaksetaraan gender yang masih terakar kuat.

Pelopor utama kekerasan berbasis gender online adalah budaya patriarki yang masih tumbuh subur. Di dalam sistem ini, perempuan bukan saja ditempatkan sebagai makhluk "kedua" atau "second sex," tetapi juga dilemahkan oleh norma-norma yang merendahkan dan membatasi peran mereka dalam masyarakat. Budaya ini mempertahankan siklus ketidaksetaraan, dan dalam konteks digital, menghadirkan tantangan baru dengan ruang maya sebagai arena di mana kekerasan ini dapat berkembang dengan cepat.

Sumber: Dokumen Pribadi
Sumber: Dokumen Pribadi

Pada sebuah mini workshop yang berjudul Membangun Kesadaran Bahaya Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) yang diselenggarakan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi UPH, topik Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) dibahas sebagai sebuah salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan akan kasus-kasus KBGO yang marak terjadi. Acara yang terdiri dari dua sesi ini menjadi tempat untuk semakin bertumbuh dan berpengetahuan lebih bagi 22 peserta yang hadir.

Sesi pertama adalah pemaparan materi yang disampaikan oleh Dr. Hetty Anjte Geru, Dosen FISIP UPH Program Studi Hubungan Internasional sekaligus Aktivis Perempuan, yang membagikan pengetahuan mengenai KBGO, jenis-jenis, dampak, serta solusi. Selanjutnya di sesi kedua adalah peserta secara berkelompok akan berdiskusi dan memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar topik KBGO kepada pembicara.

Sumber: Dokumen Pribadi
Sumber: Dokumen Pribadi
Dalam pemaparan materinya, Dr. Hetty Antje Geru menyampaikan bahwa dalam menggali kedalaman kompleksitas kekerasan berbasis gender online, muncul serangkaian peristiwa yang membentang dari dunia digital hingga ke ranah nyata, menghasilkan dampak-dampak serius yang meresap dalam kehidupan korban. Sebagai contoh konkret, fenomena peretasan online, penguntitan, intimidasi, ancaman distribusi foto atau video pribadi, serta penyebaran konten ilegal, menciptakan narasi kekerasan yang kompleks.

Dalam menghadapi tantangan ini, diperlukan solusi yang komprehensif. Upaya pencegahan menjadi kunci, melalui kampanye kesetaraan dan keadilan gender, serta advokasi tentang tips melindungi privasi di media sosial. Namun, ketika kasus terjadi, penanganan yang cepat dan efektif menjadi imperatif. Laporan kepada satgas, dukungan dari rekan sebaya untuk menguatkan korban, dan program rehabilitasi menjadi langkah-langkah yang penting.

Meskipun rehabilitasi diakui sebagai tahapan penting, Dr. Hetty Antje Geru dalam mini workshop ini juga mengungkapkan kerumitan yang terlibat. Proses tersebut seringkali sulit dilakukan, mengingat risiko korban kembali mengalami kekerasan dan trauma setelah dipulangkan. Oleh karena itu, perlu adanya pendekatan yang lebih holistik dan perlindungan yang lebih kuat.

Sebagai pesan khusus, terutama kepada perempuan, Dr. Hetty Antje Geru menekankan pentingnya menjaga diri dan memiliki keberanian untuk mengatakan tidak saat menghadapi kekerasan berbasis gender. Memberdayakan diri sendiri dan membangun kesadaran kolektif menjadi langkah awal menuju lingkungan digital yang lebih aman dan setara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun