Dwi Puspita Sari1
, Natasya Prilliya Putri Prasetyo2
,
Titin Indah Pratiwi3
, Sherrin Nurlita Widya4
Universitas Negeri Surabaya, Indonesia1,2,3,4
E-mail:Â
dwi.23142@mhs.unesa.ac.id1 natasya.23207@mhs.unesa.ac.id2
titinindahpratiwi@unesa.ac.id3 sherrinwidya@unesa.ac.id4
Abstrak
Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 diterbitkan untuk menjadi acuan baru pelaksanaan tata kelola bimbingan dan konseling mulai dari planning, organizing, staffing, leading dan controlling. Melaksanakan program pendidikan yang bertujuan mencerdaskan kehidupan
bangsa dan menjadikan generasi yang memiliki kopetensi sangatlah menjadi tanggungjawab seorang pendidik. Seorang konselor tepatnya guru bimbingan dan konseling harus memiliki manajemen yang baik (pengelolaan dan pengaturan) agar memiliki langkah-langkah yang baik dalam pelaksanaan program yang akan di buat. Manajemen bimbingan dan konseling (BK)
memiliki peranan krusial dalam meningkatken kualitas pendidikan melalui layanan yang
terstruktur dan responsif terhadap kebutuhan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan manajemen BK di SMPN 61 Surabaya, dengan fokus pada implementasi, tantangan yang dihadapi, serta solusi yang diterapkan. Hasil wawancara menunjukkan bahwa pelaksanaan manajemen BK mencakup asesmen melalui tes dan non-tes, seperti AKPD dan sosiometri, yang bertujuan untuk merancang program layanan yang tepat. Di SMPN 61, BK menerapkan pendekatan komprehensif yang meliputi layanan dasar, responsif, perencanaan
individual, dan dukunga sistem.
Kata Kunci: bimbingan dan konseling, manajemen bimbingan dan konseling.
Abstract
Permendikbud Number 111 of 2014 Issued to become a new reference for the implementation of governance and counseling starting from planning, organizing, staffing, leadership and controlling. Implementing educational programs that aim to educate the nation's life and create a generation that has competence is the responsibility of an educator. A proper counselor, guidance and counseling teacher, must have good management and arrangements in order to have good steps in implementing the program to be made. Guidance and counseling
management (BK) has a crucial role in improving the quality of education through services that are structured and responsive to student needs. This research aims to analyze the implementation of BK management at SMPN 61 Surabaya, with a focus on implementation, challenges faced, and solutions implemented. The interview results show that the implementation of BK management includes assessments through tests and non-tests, such as AKPD and sociometry, which aim to design appropriate service programs. At SMPN 61, BK applies a comprehensive approach which includes basic services, responsiveness, individual planning and system support.
Keyword: guidance and counseling, guidance and counseling management.
Alamat korespondensi:
Universitas Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia.
Email: dwi.23142@mhs.unesa.ac.id
PENDAHULUAN
Permendikbud Nomor 111 Tahun
2014 diterbitkan untuk menjadi acuan baru
pelaksanaan tata kelola bimbingan dan
konseling mulai dari planning, organizing,
staffing, leading dan controlling (Zamroni
& Rahardjo, 2015). Pendidikan yang baik
adalah pendidikan yang memiliki strategi
pembelajaran yang baik dan pelaksanaan
yang baik juga. Manajemen yang di kelola
dan dilaksanakan dengan baik akan
mencapai tujuan yang dikehendaki oleh
guru pembimbing, guru yang bekerja
dengan memiliki manajemen yang baik
adalah guru pembimbing yang memiliki
program dan melaksanakan program
tersebut sesuai dengan kebutuhan yang
memang dibutuhkan oleh siswa sekolah
tersebut.