Mohon tunggu...
Natasya Putri
Natasya Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya menyanyi dan menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kurikulum Sekolah di Indonesia

9 Desember 2023   10:48 Diperbarui: 9 Desember 2023   12:05 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ARTIKEL
KURIKULUM SEKOLAH DI INDONESIA
NAMA: NATASYA PRILLIYA PUTRI PRASETYO PRODI: BIMBINGAN DAN KONSELING
NIM: 23010014207
KELAS: BK 2023 (G)
MATA KULIAH: KURIKULUM SEKOLAH
DOSEN PENGAMPU: MUHAMMAD FARID ILHAMUDDIN, S.PD.,M.PD.
LATAR BELAKANG
Kurikulum merupakan salah satu hal terpenting dalam sistem pendidikan Indonesia. Kurikulum sekolah memegang peranan penting dalam membentuk kualitas pengajaran dan keberhasilan peserta didik dalam menghadapi tantangan masa depan. Oleh karena itu, kurikulum harus dievaluasi dan diperbarui secara berkala untuk memenuhi perkembangan dan kebutuhan peserta didik saat ini.
PEMBAHASAN
Sebelum membahas kurikulum yang ada saat ini, ada baiknya kita melihat latar belakang kurikulum sebelumnya. Pada tahun 2013, sistem pendidikan Indonesia mengadopsi Kurikulum Tingkat Satuan (KTSP) yang telah berlaku sejak tahun 2006. Kurikulum ini telah mengalami beberapa kali perubahan seiring berjalannya waktu, namun mempunyai beberapa kelemahan. Salah satu kelemahan terbesar KTSP adalah terlalu banyak materi yang harus disajikan dalam waktu terbatas. Oleh karena itu, guru harus terburu-buru dalam menyampaikan materi tanpa memberikan ruang yang cukup bagi siswa untuk mencapai pemahaman yang mendalam. Selain itu, metode pengajaran yang terlalu teoritis juga menjadi kritik terhadap KTSP. Siswa diharapkan pasif mengingat dan menerima informasi, tanpa menekankan pada pengembangan kreativitas dan keterampilan siswa. Karena perubahan dan perkembangan pendidikan di seluruh dunia, pemerintah Indonesia meluncurkan kurikulum 2013 pada tahun 2013 untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Tujuan kurikulum ini adalah mengembangkan potensi peserta didik secara holistik meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Beberapa perubahan dilakukan pada kurikulum 2013, seperti:
1. Mengurangi materi yang tidak relevan dan menekankan pemahaman konsep: Kurikulum 2013 mencakup pemetaan ulang materi yang diajarkan untuk mengurangi kelebihan materi.

Selain itu, kurikulum ini lebih menekankan pada pemahaman konsep dibandingkan sekedar menghafalkannya.
2. Memperkuat pengembangan keterampilan siswa melalui pendekatan saintifik dan pembelajaran tematik: Kurikulum 2013 menggantikan pendekatan pembelajaran hafalan dengan pendekatan saintifik yang menekankan inkuiri dan penemuan. Selain itu juga diperkenalkan pembelajaran tematik yang mempertemukan beberapa mata pelajaran untuk mempererat hubungan antar materi.
3. Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran: Kurikulum 2013 mendorong penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan literasi digital dan keterampilan teknologi siswa.
4. Memberikan kebebasan kepada sekolah untuk mengembangkan kurikulumnya sesuai dengan kebutuhan lokal.
Kurikulum 2013 memberikan kebebasan kepada sekolah untuk mengembangkan kurikulumnya sesuai dengan kebutuhan lokal siswa. Hal ini bertujuan untuk lebih mempertimbangkan konteks sosial dan budaya setempat dan meningkatkan pentingnya pendidikan. Tentu saja penerapan Kurikulum 2013 bukannya tanpa tantangan dan kritik. Salah satu tantangannya adalah perubahan keterampilan dan pemahaman guru dalam menerapkan kurikulum baru, serta terbatasnya sumber daya dan layanan pendukung. Namun perubahan ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan kemampuan belajar siswa serta mempersiapkan mereka menghadapi perubahan dunia kerja yang semakin kompleks.
PENUTUP
Kurikulum sekolah Indonesia merupakan alat penting untuk menentukan mutu pendidikan. Karena adanya perubahan dari kurikulum sebelumnya ke kurikulum 2013, peran sertifikasi dan modernisasi terus disesuaikan dengan perkembangan saat ini dan kebutuhan peserta didik. Meskipun Kurikulum 2013 belum sempurna, namun merupakan upaya untuk mengembangkan peserta didik secara holistik, dengan penekanan pada penerapan pengetahuan dan keterampilan pada dunia nyata. Dengan meneruskan kualitas kurikulum, pendidikan Indonesia berharap dapat menciptakan kondisi yang kuat bagi generasi muda untuk menghadapi masa depan yang sulit.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun