"Satu Langkah, Banyak Kemenangan: Kisah Inspiratif Single Mother"
oleh :Â Azmi Nadhirah Faza
      Dania Putri Primar Tri S.
      Muhammad Rizky Saputra
      Natasya Permata Putri
      Salma Hanifah
Kehidupan sebagai seorang ibu tunggal atau sering disebut single mother merupakan perjalanan penuh tantangan. Seorang ibu tunggal harus menggantikan peran ayah sebagai kepala keluarga, pengambil keputusan, pencari nafkah, mengurus rumah tangga, membesarkan, membimbing dan memenuhi kebutuhan psikis anak. Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, jumlah kepala rumah tangga berjenis kelamin perempuan sekitar 12.72% Terjadinya perceraian dan kematian salah satu pasangan merupakan salah satu penyebab adanya single mother. Menjadi seorang single mother bukanlah sebuah pilihan, namun sebuah takdir dan keadaan yang mau tidak mau harus dijalani walau bagaimanapun keadaannya. Masalah sosial yang sering dihadapi oleh single mother adalah masalah mengenai komunikasi antara anak-anaknya. Komunikasi dan interaksi antara ibu dan anak sangat penting untuk memenuhi kebutuhan psikis anak yang telah kehilangan ayahnya. Komunikasi dalam keluarga antara ibu dan anak, dapat memberikan perubahan positif maupun negatif berupa sikap, pendapat, perilaku, dan perubahan sosial. Selain itu, masalah lain yang dihadapi seorang single mother yaitu masalah ekonomi dalam menghadapi tekanan finansial seperti kesulitan untuk membangun kemandirian finansial guna memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti biaya hidup, pendidikan anak, dan kesehatan.
Tantangan yang dihadapi
Terdapat 5 narasumber yaitu Ibu H, Ibu N, Ibu HSS, Ibu S, Ibu AH. Mereka merupakan single mother yang dapat mengembalikan kesejahteraan keluarganya tanpa seorang pasangan. Meskipun menjadi seorang single mother, para narasumber tangguh ini tidak mengenal kata menyerah dan terus berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup serta membesarkan anak-anak mereka. Banyak pengorbanan yang harus dilakukan namun hal tersebut tidaklah menjadi sebuah alasan untuk menyerah. Menjadi single mother bukan lah hal yang mudah, seperti yang kita ketahui seorang ibu tunggal harus merangkap peran sebagai sosok ayah dan ibu namun meskipun demikian para wanita tangguh ini dapat membesarkan anak-anak mereka serta mencukupi kebutuhannya. Masalah yang dihadapi pada keluarga tunggal yaitu tekanan ekonomi yang dialami dikarenakan sudah tidak ada lagi peran ayah dalam keluarga, hal ini mendorong single mother mencari pekerjaan untuk menafkahi keluarganya. Keluarga tunggal menyebabkan ibu berperan ganda yaitu sebagai pencari nafkah dan mengasuh anak. Masalah tersebut menjadi tantangan untuk seorang single mother dalam membagi waktu antara pekerjaan dan membangun komunikasi dengan anak. Â Peran ibu sebagai pengasuh anak sangatlah penting karena secara emosional kedekatan anak dengan seorang ibu akan berdampak pada anak.
Pola komunikasi
Menjadi seorang single mother tidaklah mudah, mereka harus menurunkan ego nya demi anak-anaknya, mereka harus bangkit dan mulai menjalani hidup seperti hari-hari biasa. Mereka bangun dari kesedihannya dan memulai hidup dengan semangat yang tinggi, seperti memulai untuk bekerja dikarenakan harus memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Pekerjaan dari kelima narasumber tersebut bermacam-macam antara lain penjual mie ayam, jasa menyetrika serta membersihkan rumah, atlit, wirausaha, dan karyawati swasta. Tidak mudah menjadi seorang single mother yang dimana harus menjalankan dua peran sekaligus. Kelima narasumber tersebut menerapkan pola komunikasi terbuka dengan keluarganya yang dilakukan secara rutin. Meskipun kelima narasumber sibuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga, mereka tetap meluangkan waktunya untuk menemani anak mereka dengan menanyakan kabar serta keadaan, mengobrol, dan makan bersama. Cara tersebut dapat menghasilkan hubungan yang positif antara orang tua dan anak, yang memungkinkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang baik pada anak. Kelima narasumber memposisikan diri mereka sebagai teman anak-anak mereka dibandingkan sebagai orang tua. Memposisikan diri sebagai teman anaknya daripada sebagai orangtua menjadikan anak lebih terbuka dan lebih banyak mengobrol serta mengetahui kondisi yang sedang mereka alami. Dengan cara berkomunikasi tersebut anak  merasa dihargai, merasa setara dengan anggota keluarga,  tetapi tidak lupa untuk  tetap  patuh  pada  yang  lebih  tua, anak  mampu menerima  kondisi ibunya serta  memotivasi dirinya, dan  tidak memaksakan kehendaknya untuk selalu dituruti.
Kesejahteraan keluarga
Kesejahteraan keluarga, terutama di lingkungan rumah tangga yang dipimpin oleh seorang ibu tunggal, merupakan salah satu elemen penting dalam terjalinnya hubungan keluarga. Banyak tantangan yang dihadapi oleh keluarga single mother sehingga diperlukan upaya-upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Ekonomi menjadi salah satu tantangan utama sebagai seorang single mother. Membesarkan anak sendirian dengan pendapatan seadanya menjadi suatu hambatan dalam memenuhi kebutuhan keluarga, semakin banyak anak yang dimiliki akan semakin banyak pula biaya yang akan ditanggung sendirian. Hal ini akan menjadi semakin rumit mengingat biaya hidup yang terus meningkat dan sulitnya lapangan pekerjaan. Kesehatan mental harus menjadi perhatian dimana tekanan emosional dan psikologis yang dialami single mother sangat signifikan. Mengelola seluruh tanggung jawab sendiri setiap hari dapat menyebabkan stress, kecemasan bahkan dapat mengakibatkan depresi. Selain itu pembagian waktu dan perhatian seringkali sulit dilakukan, seorang single mother harus bisa membagi antara pekerjaan dan tanggung jawab sebagai orang tua secara penuh, mereka harus menghadapi kurangnya waktu untuk diri sendiri ataupun waktu dengan anak-anaknya.
Manajemen sumberdaya dalam kesejahteraan keluarga
Manajemen keluarga yang baik merupakan upaya kolektif untuk mencapai keseimbangan dan harmoni di antara anggota keluarga. Manajemen waktu yang efektif membantu menghadapi berbagai tugas sehari-hari dan memastikan adanya waktu berkualitas untuk interaksi keluarga. Dengan mengintegrasikan semua prinsip ini, manajemen keluarga yang baik membentuk dasar untuk kehidupan keluarga yang berdaya, harmonis, dan bermakna. Namun, berbeda dengan kondisi pada seorang single mother. Semua akan terasa sulit karena kehilangan keseimbangan dalam membangun manajemen keluarga yang baik.
Single mother merupakan hal yang menyulitkan karena semua pekerjaan dan tanggung jawab yang seharusnya dijalankan oleh suami dan istri dilanjutkan seorang diri, berbagai tanggung jawab mulai dari membesarkan anak-anak, mendidik, merawat dan mencari nafkah dilakukan seorang diri tentunya ini sangat memberatkan. Perubahan peranan dalam sistem keluarga yang disebabkan oleh perubahan kebutuhan dan tuntutan dalam keluarga serta mobilitas keluarga. Ketika salah satu sumberdaya tidak dimiliki oleh keluarga maka pengelolaan dan pengaturan sumberdaya keluarga akan memiliki pola yang berbeda dengan keluarga lain yang memiliki sumberdaya yang cukup. Keluarga dengan orangtua tunggal akan memiliki pola manajemen sumberdaya yang berbeda dari keluarga dengan orang tua lengkap.
Semua narasumber menerapkan komunikasi yang terbuka. Setiap anggota keluarga saling membangun dan menguatkan keadaan. Dengan komunikasi tersebut membawa dampak positif terhadap lingkungan di dalam rumah. Dalam faktor kesejahteraan keluarga, kelima narasumber membuka jendela kehidupan mereka terkait kesejahteraan keluarga salah satunya dipengaruhi oleh faktor perekonomian. Setiap keluarga memiliki manajemen yang berbeda-beda baik ekonomi, komunikasi, dan kesejahteraan keluarganya. Namun para single mother ini selalu ingin memberikan anak-anaknya yang terbaik agar anak-anaknya hidup dengan kenyamanan dan aman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H