Mohon tunggu...
Natasya Nurridlo Aulia
Natasya Nurridlo Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknologi Kesehatan Gigi Universitas Airlangga

hobi saya yaitu menonton film/drama, mendengarkan lagu, dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menghadapi Tantangan Teknologi Digital, Seberapa Penting Literasi Digital Bagi Masyarakat di Bidang Kesehatan?

14 Desember 2024   09:20 Diperbarui: 14 Desember 2024   09:29 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Seiring berjalannya waktu, kemajuan teknologi informasi telah mengubah dan memengaruhi pola komunikasi masyarakat, terutama dalam era digital. Perkembangan alat komunikasi dan aplikasi yang kini berada dalam era digitalisasi menghadirkan tantangan tersendiri agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital secara bijak untuk memudahkan aktivitas sehari-hari. Hal ini tentunya terkait erat dengan dampak kemajuan teknologi internet yang kini semakin meluas dan dapat diakses oleh banyak orang, meskipun di Indonesia masih terdapat beberapa wilayah terpencil yang belum memiliki akses internet (Fitriarti, 2019).

     Kemajuan teknologi digital telah membawa perubahan signifikan pada berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang kesehatan. Saat ini, informasi kesehatan dapat diakses dengan mudah melalui internet, dan layanan kesehatan berbasis digital semakin banyak digunakan. Dalam konteks ini, literasi digital menjadi elemen penting agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi tersebut secara tepat dan mendapatkan manfaat optimal di bidang kesehatan. Meski begitu, walaupun teknologi kesehatan digital telah berkembang pesat, tingkat literasi digital masyarakat Indonesia masih tergolong rendah.

Definisi Literasi Digital dalam Kesehatan

     Berdasarkan definisi media digital dan media baru yang telah dijelaskan, konsep literasi juga perlu disesuaikan, sehingga muncullah istilah literasi digital (Dewi et al., 2018). Literasi digital merujuk pada kemampuan individu untuk menggunakan teknologi digital, mengakses informasi, serta memahami dan mengevaluasi informasi tersebut secara kritis. Kemampuan literasi digital tidak hanya terbatas pada penggunaan perangkat teknologi, tetapi juga mencakup keterampilan untuk mencari, menilai, dan memanfaatkan informasi secara cerdas. Masyarakat, terutama remaja yang sudah akrab dengan internet, perlu diberi pemahaman tentang pentingnya literasi digital. Keterampilan ini akan membantu mereka menyaring informasi yang valid dan berguna, serta menghindari hoaks dan informasi dengan sumber yang tidak jelas. Dalam sektor kesehatan, literasi digital mencakup kemampuan memperoleh informasi medis yang akurat, menggunakan aplikasi kesehatan, serta berinteraksi dengan tenaga kesehatan melalui platform digital. Hal ini penting agar masyarakat dapat membuat keputusan yang tepat terkait kesehatan mereka berdasarkan informasi yang valid dan terpercaya.

     Literasi digital juga mendorong masyarakat menjadi pemikir kritis yang aktif. Berpikir kritis adalah keterampilan tingkat tinggi yang diketahui berpengaruh pada perkembangan moral, sosial, mental, kognitif, dan ilmiah. Menurut Nuryanti et al. (2018), kemampuan berpikir kritis sangat penting untuk mengatasi berbagai masalah, baik dalam kehidupan masyarakat maupun pribadi. Kemampuan berpikir kritis setiap individu berbeda, dan perkembangan kemampuan berpikir juga bervariasi. Literasi digital dapat mendukung masyarakat dalam berpikir kritis di era modern. Penggunaan teknologi secara bijak dapat membantu masyarakat dalam menganalisis masalah dan mengembangkan pemikiran kritis mereka (Dhewi, 2022).

Tantangan Literasi Digital dalam Kesehatan

     Aktivitas digital terus berkembang dan meningkat sebagai respons terhadap kebutuhan banyak orang akan solusi untuk masalah digital. Dampak terus berkembangnya media digital pada kehidupan masyarakat membuat orang-orang menggunakan digital untuk digunakan kepada anak-anaknya dengan tanpa adanya pengawasan lebih dalam. Akibatnya, anak-anak semakin terpapar berbagai konten digital yang kurang sehat (Cynthia & Sihotang, 2023).

     Salah satu kendala terbesar dalam meningkatkan literasi digital disektor kesehatan adalah banyaknya informasi yang tidak valid atau hoaks di internet. Banyak orang kesulitan membedakan antara informasi yang didasarkan pada bukti ilmiah dan mitos atau informasi palsu. Masalah ini diperparah dengan rendahnya pemahaman mengenai cara menilai kredibilitas sumber informasi. Selain itu, tidak semua orang memiliki akses yang memadai terhadap teknologi digital, terutama di wilayah terpencil yang infrastruktur internetnya masih terbatas. Ketimpangan ini dapat menyebabkan perbedaan dalam pemahaman dan pemanfaatan teknologi kesehatan.

Manfaat Literasi Digital dalam Kesehatan  

     Peningkatan literasi digital dalam bidang kesehatan memberikan dampak positif. Berikut adalah beberapa manfaatnya:

1)Akses Informasi Kesehatan yang Lebih Cepat dan Akurat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun