Pertama-tama, apakah kita akan membahas goblin dari serial film Harry Potter? Ataukah dari serial film Lord of The Rings? Ternyata, bukan itu. Pembahasan goblin kali ini akan membawa kita jauh ke dalam bawah laut yang penuh misteri!
Laut dalam memang masih menyimpan banyak misteri. Minimnya informasi dan akses yang memadai membuat kita terus bertanya-tanya mengenai fakta-fakta tersembunyi dunia bawah laut.Â
Secara ilmiah, laut dalam didefinisikan sebagai wilayah perairan laut yang berada di kedalaman lebih dari 200 meter di bawah permukaan laut.Â
Oleh karena itu, sinar matahari tidak mampu menembus wilayah ini. Lalu apa akibatnya? Ketiadaan sinar matahari dapat menjadi faktor penghambat fotosintesis sehingga berdampak pada minimnya jumlah fitoplankton yang hidup.Â
Padahal biasanya, fitoplankton merupakan produsen primer yang mampu menyediakan zat-zat organik hingga oksigen yang dibutuhkan oleh organisme.Â
Selain itu, suhu lingkungan perairan menjadi rendah, gelap, dan kaya akan nutrisi maupun mineral, seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan kalium (K). Hal ini menyebabkan organisme-organisme yang hidup di wilayah ini memiliki adaptasi tersendiri, baik secara fisik maupun tingkah laku.
 Â
Sekarang, mari bercerita tentang goblin dari laut dalam!Â
Ikan hiu goblin merupakan salah satu penghuni laut dalam dengan nama latin Mitsukurina owstoni yang disebut sebagai "fosil hidup" karena berstatus langka. Ikan yang termasuk ke dalam famili Mitsukurinidae ini memiliki penampilan fisik unik, yaitu berupa tubuh lembek dan lembut, moncong pipih yang memanjang, mata kecil, serta rahang dan gigi menonjol yang mirip seperti kuku.Â
Hal inilah yang menyebabkan Mitsukurina owstoni dijuluki sebagai "Goblin". Moncong pipih yang memanjang ini dipercaya sebagai salah satu alat untuk menangkap mangsanya.
  Mangsa ikan hiu goblin berupa cumi-cumi, krustasea, ikan teleost, ikan pelagik, dan avertebrata lain yang ada di sekitarnya. Sementara deteksi mangsa dilakukan dengan bantuan dari elektroreseptor yang disebut ampullae of Lorenzini.Â
Reseptor ini terletak pada bagian hidungnya dan berfungsi dalam mendeteksi medan elektrik yang dihasilkan oleh mangsanya. Ketika mangsa sudah terdeteksi, ikan hiu goblin akan mendekati secara diam-diam, lalu memangsanya dengan cepat.Â
Kecepatan tersebut dipengaruhi oleh gerakan slingshot yang khusus dimiliki oleh ikan ini. Gerakan slingshot merupakan gerakan yang memampukan ikan hiu goblin untuk memproyeksikan rahangnya jauh ke depan secara tiba-tiba dalam kecepatan tinggi sehingga membantu dalam menangkap mangsa.
 Â