Mohon tunggu...
Natasya hikmatulsyariah
Natasya hikmatulsyariah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Farmasi Universitas Muhamaddiyah A.R fachrudin

Saya adalah seorang yang ramah dan penuh percaya diri. Saya senang menjalini hubungan baik dengan orang-orang di sekitar. saya memiliki hobi memasak dan olahraga, saya bercita-cita menjadi apoteker muda.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Plagiarisme dalam kepenulisan

12 Desember 2024   20:00 Diperbarui: 12 Desember 2024   19:58 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi plagiarisme( https://www.istockphoto.com/id/foto/plagiarisme-diketik-pada-mesin-tik-lama-gm956463222-261154065)

d. Plagiarisme antar bahasa

Yakni jenis plagiarisme yang dilakukan seorang penulis dengan cara menerjemahkan suatu karya tulis yang berbahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Kemudian, penulis menjadikan hasil terjemahan tersebut sebagai hasil karyanya tanpa menyebut sumbernya.

Elisabeth H. Oakes dan Mehrdad Kia (2004: xlvii-xlviii) mengklasifikasikan plagiarisme menjadi direct, patchwork, dan paraphrase plagiarism. Dalam tulisan berikut ini, pembedaan tersebut akan dikembangkan lagi menjadi lima jenis. Kelima jenis ini dibedakan menurut pola penyajiannya. Jenis-jenis tersebut adalah: (1) plagiarisme verbatim, (2) plagiarisme kain perca (patchwork), (3) plagiarisme parafrasa, (4) plagiarisme kata kunci atau frasa kunci, dan (5) plagiarisme struktur gagasan. Kelima jenis plagiarisme ini akan dibentangkan sekilas di bawah ini.

1. Plagiarisme Verbatim

Plagiarisme paling tinggi bobot pelanggarannya adalah plagiarisme verbatim, yaitu pengambilan karya milik orang lain persis apa adanya, dengan memberi kesan sebagai karya pribadi pelaku plagiarisme yang bersangkutan. Contoh penerapannya adalah sebagai berikut:

Tulisan dalam karya asli Sarah Worthington (2009: 184)

Contoh tulisan pelaku plagiarisme verbatim (tanpa menyebutkan sumber)

3. Plagiarisme Parafrasa

Plagiarisme ini dilakukan dengan cara mengubah kalimat dari penulis asli menjadi kalimat baru dari pelaku plagiarisme. Jika pengutipnya jujur, seharusnya kalimat si penulis asli tersebut akan diformulasikannya menjadi kutipan langsung dan dicantumkan referensi tempat kutipan itu diperoleh. Namun, pelaku plagiarisme parafrasa akan melakukannya dengan mengambil alih kutipan tadi dan menampilkannya sebagai kutipan tidak langsung, lagi-lagi dengan tidak menyebutkan sumber rujukannya, sehingga memberi kesan bahwa kutipan tadi orisinal berasal dari pelaku plagiarisme tersebut. Plagiarisme parafrasa juga berlaku dalam hal tulisan asli itu diterjemahkan dari satu bahasa ke bahasa lain tanpa menyebutkan sumber aslinya.

Tulisan dalam karya asliSarah Worthington (2009: 184)Contoh tulisan pelaku plagiarisme parafrasa (tanpa menyebutkan sumber)

4. Plagiarisme Kata Kunci atau Frasa Kunci

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun