Pengantar
Di era modern ini, masalah pengelolaan sampah menjadi salah satu isu lingkungan yang signifikan. Di banyak daerah, tumpukan sampah seringkali menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan. Namun, Desa Samuda di Kecamatan Belawang telah mengambil langkah inovatif untuk mengatasi masalah ini dengan cara yang berkelanjutan. Dengan memanfaatkan sisa sampah dapur, mereka telah berhasil menciptakan pupuk organik cair yang tidak hanya membantu mengurangi volume sampah tetapi juga meningkatkan kesuburan tanah.
Inisiatif Desa Samuda
Desa Samuda dikenal dengan inisiatifnya dalam mengelola sampah secara ramah lingkungan. Salah satu program unggulan mereka adalah pembuatan pupuk organik cair dari sisa sampah dapur. Program ini dimulai dengan pemilahan sampah di tingkat rumah tangga. Sampah organik, seperti sayuran yang sudah tidak layak konsumsi, kulit buah, dan sisa makanan, dikumpulkan secara terpisah dari sampah non-organik.
Proses Pembuatan Pupuk
1. Pengumpulan dan Pemilahan : Sisa sampah dapur dikumpulkan dari rumah tangga warga desa dan dipilah menjadi bahan organik dan non-organik. Hanya bahan organik yang akan digunakan untuk pembuatan pupuk.
2. Fermentasi : Bahan organik yang telah dipilih kemudian ditempatkan dalam wadah fermentasi yang tertutup. Proses fermentasi ini memanfaatkan mikroba yang ada dalam sampah untuk menguraikan bahan organik menjadi bahan yang lebih sederhana.
3. Penyaringan : Setelah beberapa minggu proses fermentasi, campuran tersebut disaring untuk memisahkan cairan dari sisa padat. Cairan yang dihasilkan adalah pupuk organik cair yang siap digunakan.
4. Pengemasan : Pupuk organik cair kemudian dikemas dalam botol atau wadah lain untuk didistribusikan ke petani dan warga desa.
Manfaat Pupuk Organik Cair
Pupuk organik cair memiliki banyak manfaat. Selain mengurangi volume sampah dapur, pupuk ini juga meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah, dan mendukung pertumbuhan tanaman. Penggunaan pupuk organik cair mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang dapat merusak tanah dan mencemari lingkungan.
Dampak bagi Masyarakat
Inisiatif ini tidak hanya memberikan solusi untuk pengelolaan sampah tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi warga desa. Dengan menjual pupuk organik cair, desa ini dapat menciptakan sumber pendapatan tambahan. Selain itu, program ini juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah dan perlunya praktik bertani yang ramah lingkungan.
Kesimpulan
Pembuatan pupuk organik cair dari sisa sampah dapur di Desa Samuda, Kecamatan Belawang, adalah contoh inspiratif tentang bagaimana masyarakat dapat berkontribusi terhadap lingkungan dengan cara yang kreatif dan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan sisa sampah dapur, desa ini tidak hanya mengurangi dampak negatif sampah tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi pertanian dan ekonomi lokal. Inisiatif ini layak dicontoh dan diadaptasi oleh desa-desa lain untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H