Keterpurukan luar biasa yang dialami oleh Rusia pasca bubarnya Uni Soviet telah usai, Rusia saat ini telah kembali bangkit dan membuat dunia tercengang.
Pada era Boris Yeltsin, Rusia mengalami keterpurukan ekonomi yang disebabkan oleh dominasi kelompok oligarki karena telah merampas kekayaan negara. Hadirnya Vladimir Putin yang didukung oleh kelompok siloviki dalam politik Rusia, membawa Rusia menuju sebuah gebrakan baru.
Pada tahun 2000 setelah terpilihnya Vladimir Putin menjadi presiden Rusia, kinerja ekonomi di Rusia langsung dievaluasi oleh Putin dan ia bertindak tegas terhadap kelompok oligarki.Kepemimpinan Putin menjadi presiden Rusia tidak hanya untuk memperbaiki perekonomian,tetapi juga memperkuat pasukan militer untuk pertahanan dan keamanan negaranya.
Rusia pada era kepemimpinan Vladimir Putin, memiliki harapan agar dapat melebarkan perannya secara lebih di kawasan Asia-Pasifik. Untuk saat ini prioritas rusia ada pada wilayah Asia Timur.yaitu dengan melakukan pembaruan di bidang politik,ekonomi dan tentunya pada strategi kemanan dan pertahanan. Keterkaitan hubungan yang sudah terjalin antara Rusia dengan salah satu negara yang berada pada wilayah Asia Timur adalah dengan Korea Utara.
Situasi dan kondisi yang ada di wilayah Asia Timur menjadi salah satu alasan keterkaitan hubungan antara kedua negara tersebut.Sebenarnya kebijakan kedua negara tersebut saling bertentangan, namun juga terkadang saling mendukung satu sama lain. Rusia ingin memiliki hubungan yang baik dengan Korea Utara,karena memiliki kepentingan. Terutama dalam menangani masalah perbatasan regional antara Rusia dengan korea utara terkait embargo oleh Amerika Serikat.Maka dari itu Rusia ingin menemukan sekutu baru di Kawasan Asia-Pasifik ,yaitu Korea Utara.
Keterkaitan Semenanjung Korea dengan politik luar negeri Rusia
Secara geografis,Rusia berbagi perbatasan dengan Korea Utara yang terdiri dari batas darat  dan batas maritim.Maka dari situlah Rusia sangat berharap untuk dapat mengawasi perdamaian dan stabilitas di kawasan Semenanjung Korea,dengan cara mencegah keterlibatan dalam konflik militer.serta Rusia juga tidak menginginkan jika Semenanjung Korea dipengaruhi oleh Amerika Serikat.Rusia sebagai salah satu aktor politik dunia,memiliki beberapa struktur kepentingan nasional.Ada beberapa aspek kepentingan nasional Rusia yang dapat dijelaskan Jika membahas masalah mengenai semenanjung Korea,Yaitu:
*Pertama adalah Rusia memiliki minat menjadi aktor global.Sedangkan saat ini pada era Globalisasi aktor global dipimpin oleh Amerika Serikat.Maka dari itu,Rusia memiliki kebijakan luar negeri yang ditentukan oleh hubungannya dengan Amerika Serikat.
*Kedua,Rusia memiliki kepentingan untuk menjadi aktor regional yang memiliki pengaruh pada suatu Kawasan regional.Karena,Rusia di Kawasan Asia Timur pada era pasca perang dingin telah kehilangan pengaruhnya secara signifikan.Oleh karena itu Rusia merasa perlu untuk memperbaikinya.
*Ketiga, adanya keterlibatan kepentingan politik domestik Rusia.Hal ini dikarenakan Rusia memiliki wilayah yang sangat luas,masalah yang dialami oleh Rusia terkait masalah domsetik yaitu adanya ketidakseimbangan pekembangan lokalnya.Seperti yang terjadi pada wilayah Rusia Timur yaitu tepatnya di Siberia yang memiliki ekonomi terbelakang serta masalah populasi sehingga mengakibatkan ancaman keamanan yang cukup serius.Pemerintahan Rusia dalam mengatasi masalah ini telah mencoba memulai rencana jangka Panjang dengan mengalokasikan dana yang cukup besar agar dapat mengembangkan wilayah tersebut.
Dari adanya aspek-aspek kepentingan nasional Rusia tersebut,tentunya Rusia tidak ingin jika ada faktor yang menghalangi Rusia untuk mencapai kepentingan nasionalnya.Maka dari itu,Rusia tidak ingin jika krisis yang ada di semenanjung korea terus memanas.Karena hal itu dapat membuat Amerika Serikat memiliki peluang untuk meningkatkan keberadaan pasukan militernya di kawasan tersebut dan juga menambah kekuatannya di sekitar perairan China dan Korea Selatan.Rusia menganggap permasalahan ini dapat mengancam keamanannya secara serius.Korea Utara semakin terdorong untuk mendekat ke Rusia karena adanya sanksi Amerika Serika yang semakin ketat terhadap Korea Utara yang dibarengi dengan masalah tekanan ekonomi Washington atas China.Walaupun disaat yang bersamaan Beijing memfokuskan upaya untuk memperkuat aliansinha dengan Rusia agar dapat melawan tekanan dari Amerika Serikat.Di lain sisi,jika mengingat sanksi barat yang diberikan terhadap Rusia.Sebenernya Rusia turut diuntungkan dari adanya permainan dengan kartu Korea Utara.Dan Moskow semakin berusaha untuk memperlihatkan bahwa ia berada dalam kerjasama yang kuat untuk melawan Washington kepada Amerika Serikat dengan cara mendukung Pyongyang (Korea Utara).Rusia sangat yakin jika isu tentang nuklir Korea Utara tidak boleh dijadikan alasan bagi Amerika Serikat untuk dapat menjatuhkan pemerintahan pada negara itu.Dan Amerika Serikat harus memberhentikan tekanan politik dan militernya kepada Pyongyang sebagai solusi diplomatik untuk mengakhiri krisis yang ada di semenanjung Korea.Korea Utara menyambut baik sikap Rusia tersebut,dan Pyongyang juga berusaha untuk menjalin koordinasi serta menjalankan negosiasi juga dengan Rusia dan China.
Dan akhirnya pada beberapa waktu lalu,Presiden Rusia yaitu Vladimir Putin telah mengatakan kepada pemimpin Korea Utara yaitu Kim Jong Un lewat surat yang Putin kirimkan saat Korea Utara sedang memperingati Gwangbokjoel(hari kemerdekaan Korea Utara)bahwa Putin ingin memperkuat hubungan antara Moskow dan Pyongyang, menurut media pemerintah. Putin mengatakan jika Rusia dan Korea Utara dapat mempererat hubungan maka itu dapat menjadi kepentingan bagi kedua negara tersebut..Dan Rusia juga akan siap membantu memperkuat keamanan serta stabilitas semenanjung Korea dan kawasan Asia Timur Laut. Kim Jong-un kemudian membalasnya dengan bahwa kerja sama antara kedua negara telah meningkat "ke titik tertinggi" menghadapi "kekuatan musuh".Kedua pemimpin itu akhirnya sepakat untuk memperkuat kedekatan mereka melalui pertemuan tingkat tinggi bersejarah pada 2019 di Vladivostok, Rusia timur.Dikutip dari Kompas.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H