Mohon tunggu...
Natasya Irene
Natasya Irene Mohon Tunggu... Tutor - pelajar

...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kultur Jaringan, Bermanfaat atau Tidak?

24 Agustus 2018   16:59 Diperbarui: 24 Agustus 2018   17:34 3265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kultur Jaringan (navalwiki.info)

Mungkin jika dilihat dari sudut pandang negara maju hal ini tentu saja sangat menguntungkan bagi mereka karena mereka dapat menanam apa saja yang mereka mau tanpa melihat segi geografis. Misalnya saja negara Kanada yang mana negara ini merupakan salah satu negara yang paling dekat dengan kutub utara.

Maka bisa dibayangkan seberapa dingin negara itu sangat musim dingin, saat musim dingin suhu udara bisa mencapai -25 derajat celcius. Dan Kanada adalah salah satu negara maju. Maka kita bisa bayangkan misalnya para peneliti di Kanada telah memodifikasi dan menemukan gen tanaman jati yang berasal dari gen plasma nutfah yang diambil dari negara lain (misalnya Indonesia) lalu ditanam di daerah bersalju, pasti kita akan berpikiran aneh, sekarang kita tidak hanya bisa melihat pohon cemara yang bersalju tapi kita juga bisa melihat pohon jati yang bersalju.

Jika dilihat dari sudut pandang lingkungan pasti hal ini tidak sesuai dengan bioetika. Bioetika merupakan kebutuhan mutlak dalam menghadapi berbagai konsekuensi yang muncul dari pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa globalisasi ini. Menurut saya tindakan ini sangat tidak sesuai dengan etika manusia.

Hewan dan tumbuhan juga merupakan makhluk ciptaan-Nya. Kita sebagai makhluk ciptaan tidak bisa sembarangan mengubah atau memodifikasi gen yang berasal dari plasma nutfah. Dan menurut saya ini merupakan perbuatan yang tidak etis dalam hal pemanfaatan teknologi yang berkembang pesat.

Jika dilihat dari segi kelestarian hayati, ini juga bersifat negatif. Karena dengan mengubah atau memodifikasi gen plasma nutfah (gen asli) maka kita juga mengurangi gen asli tersebut yang jika dilanjutkan secara terus menerus pasti gen plasma nutfah akan habis tergantikan dengan gen hasil modifikasi. Maka generasi-generasi penerus di masa depan tidak bisa melihat tumbuhan asli yang tidak dimodifikasi itu.

Jika dilihat dari sudut pandang ekonomi, ini bersifat positif bagi negara maju dan bersifat negatif pada negara berkembang. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Pertama kita tinjau dari perspektif negara maju, seperti halnya yang kita tahu negara maju perekonomiannya bergantung pada teknologi, dan mayoritas pada bidang jasa dan industri.

Kenapa tidak bergantung pada alam? Karena negara maju tidak memilki lahan yang luas dan tidak memiliki SDA yang melimpah. Maka kita bisa petik bahwa negara maju dalam memenuhi kebutuhan SDA negara maju impor dari negara berkembang. Kita tinjau dari perspektif negara berkembang. Negara berkembang dalam hal ekonomi bertumpu pada bidang pertanian, kehutanan, dan peternakan.

Kenapa masih bergantung pada alam? Karena negara berkembang tidak memiliki teknologi secanggih negara maju dan negara berkembang memiliki SDA yang berlimpah dikarenakan lahannya yang luas dan iklim yang mendukung, misalnya Indonesia. Maka kita bisa petik perekonomian negara berkembang bergantung dari ekspor SDA ke negara maju.

Apabila negara maju mau mengambil plasma nutfah dan memodifikasinya sehingga mereka dapat mengembangkan sektor pertanian mereka, ini berarti sama dengan memutus usaha negara berkembang untuk meningkatkan perekonomian mereka. Menurut saya negara maju dengan ini sama sekali tidak memberi kesempatan negara berkembang untuk mengembangkan negaranya ke arah yang lebih baik.

Kita ambil contoh misalnya Kanada telah memodifikasi gen asli dari tanaman jati dan telah mengembangkan tanaman jati disana, berarti sekarang Kanada tidak perlu impor kayu jati lagi dari Indonesia, tentu ini mengakibatkan perekonomian Indonesia sebagai negara berkembang menurun.

Jika dilihat dari sudut pandang penghijauan, ini bersifat positif. Dengan cara ini kita bisa melakukan penghijauan dengan menanam pohon-pohon yang besar guna mengurangi pemanasan global. Kita bisa menanam tanaman itu tidak hanya di daerah tropis tapi bisa juga di daerah beriklim sub-tropis, sedang, atau dingin sekalipun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun