Mohon tunggu...
Annisa Nisa
Annisa Nisa Mohon Tunggu... -

mulai suka menulis semenjak kelas 2 smp, waktu itu dalam status sebagai siswi di sekolah sekaligus sebagai santri di pesantren PIQ Sukorejo. menjadi penulis besar adalah my dream!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ramadlan

25 Juli 2012   05:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:39 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Marhaban yaa ramadlan..

Bulan suci yang penuh ampunan itulah bulan Ramadlan. Bulan ini adalah bulan yang diciptakan Allah swt. Bagi hamba-NYA yang beriman pada-NYA, bulan ini milik semua orang muslim dibumi-NYA. Setelah diri dibersihkan pada bulan Rajab dan ruh manusia dibersihkan pada bulan sya’ban, kini saatnya jiwa kitadisucikan pada bulan suci ramadlan yang penuh barokah ini. Puasa, tarawih, tadarus, dan zakat adalah komponen pekerjaan yang dilakukan dibulan suci ramadlan ini. Terlepas dari itu semua, ada banyak hal yang sangat berat untuk ditinggalkan dibulan suci ini. Seperti halnya menjaga hati dari hal-hal yang dilarang oleh Allah swt. di bulan puasa ini, mengekang hawa nafsu. Karena hawa nafsu itu lebih kejam dan jahat daripada syaitan, nafsu diciptakan Allah swt dalam diri setiap manusia, bagaikan musuh dalam selimut untuk manusia itu sendiri. Lebih berat dan lebih berpengaruh serta berimbas pada diri manusia itu sendiri. Nafsu dapat hanya dapat ditaklukkan dengan keadaan lapar, dan lapar adalah sama dengan puasa.

Lantunan ayat suci al-qur’an terdengar menggema dimana-mana, pagi siang sore dan malam. Tak henti-hentinya orang saling berlomba berbondong-bondong untuk kebaikan (Fastabiqul khoirot). Subhanallah..

Tenangkan hati tenangkan jiwa dan nikmatilah segala berkah yang Allah swt. Berikan pada bulan suci ini. Nikmati dan nikmati maka hidup akan penuh syukur. Dan bagi jiwa yang mendahulukan syukur disetiap langkah hidupnya maka semua urtusannya akan menjadi mudah. Nabi Musa as. Saja saat fir’aun dan bala tentaranya mengejar nabi Musa dan kaumnya hingga sampai pada batas laut merah, tiada lagi jalan karena sepanjang pandangan mata hanya ada laut yang membentang luas nan gagah dengan beribu-ribu juta liter air didalamnya. Apa yang saat itu diucapkan oleh nabi Musa as. Dalam keadaan yang sudah mentok seperti itu sedangakan fir’aun dan bala tentaranya terus mengejar mereka?? Sungguh indah kalimat yang diucapkan oleh nabi Musa “Alhamdulillah (segala puji bagi Allah)”.

Selamat atau tidakkah nabi Musa beserta kaumnya?? Ya, nabi Musa beserta kaumnya diselamatkan oleh Allah swt. tanpa terkecuali. Dan Allah menenggelamkan fir’aun dan seluruah bala tentaranya di tengah laut merah.

Syukur syukur dan syukur. Perbanyak berzdikir dibulan ramadlan agar senantiasa kita benar-benar mendapatkan kemenangan yang hakiki dari Allah swt. Dan mendapat hidup yang lebih baik lagi untuk selanjutnya.

Hidup bukanlah fatamorgana. Panjatkan segala do’a pada-NYA dan tetaplah jalankan pelangi ikhiar. Meski seribu mimpi dan berjuta sepi hadir bagai teman sejati tapi janji Allah swt. Pasti adanya. Maksimalkan segalanya pada bulan seribu bulan ini. Dengan menyebut Asma-NYA, DIA akan mengabulkan do’a hambanya yang bertaqwa. Tidak ada do’a yang tidak dikabulkan hanya saja waktu yang akan menjawabnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun