Mohon tunggu...
Natashia Amelia
Natashia Amelia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas ekonomi dan bisnis Soegijapranata Catholic University

Mahasiswa Fakultas ekonomi dan bisnis Soegijapranata Catholic yang aktif mencoba hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Benar Menutup TikTok Shop adalah Tindakan yang Tepat?

21 Oktober 2023   11:20 Diperbarui: 21 Oktober 2023   11:22 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti yang kita ketahui, saat ini TikTok merupakan salah satu platform media sosial terbesar yang sudah dikenal banyak orang. Bahkan penggunanya sudah merajalela hingga menembus jutaan pengguna aktif. Tidaklah heran apabila TikTok banyak dibicarakan. TikTok mulai hadir sebagai aplikasi yang menawarkan video-video beragam dengan durasi singkat menggunakan algoritma  yang unik. Aplikasi ini terus mengembangkan diri hingga menjadi bagian dari aplikasi teratas yang diminati.

Salah satu pengembangan terbesar yang dilakukan TikTok adalah dengan menghadirkan fitur TikTok shop. Fitur ini mampu memanjakan pengguna dengan kemudahan untuk membeli barang  dengan referensi langsung melalui video yang ada di beranda. Menampilkan video singkat dengan menambahkan keranjang kuning, mampu membuat TikTok shop selangkah lebih dekat untuk menjangkau konsumen. Bahkan melalui video dengan keranjang kuning yang muncul di beranda dapat membuat orang yang tidak berminat menjadi tergerak untuk membeli.  

Power dari TikTok shop ini sangatlah besar, banyak dari pelaku bisnis merasa terbantu dengan fitur ini. Adanya TikTok shop mampu mendorong gairah perekonomian. Banyak orang yang terbantu perekonomiannya dengan memanfaatkan fitur ini. Namun, tidak sedikit juga yang merasa sangat dirugikan dengan kehadiran TikTok shop. Jika dilihat dari yang terbesar, maka kumpulan orang yang merasa dirugikan ini berasal dari kalangan penjual tradisional. Penjual ini beranggapan bahwa kedepannya fitur ini akan mempengaruhi usaha mereka di kemudian hari. Banyak dari mereka meminta untuk TikTok shop dihapuskan. Hal ini juga didukung dengan isu-isu yang menyatakan bahwa TikTok sedang mempersiapkan “Project S”. Proyek tersebut menggambarkan bahwa akan ada pengambilan data marketplace tentang apa saja barang yang disukai masyarakat dan melalui data tersebut akan digunakan pihak asing untuk masuk ke dalam  pasar dengan harga yang lebih murah karena kemampuan untuk memproduksi secara besar-besaran. Sehingga hal tersebut dapat menghancurkan pasar UMKM yang ada . Dengan adanya hal tersebut, TikTok shop mulai ditutup per tanggal  4 Oktober 2023.

Lantas apakah tindakan menutup TikTok shop merupakan tindakan yang benar? Di satu sisi kita perlu berjaga jaga untuk mempertahankan pasar agar tidak dikuasai pihak asing melalui data marketplace yang beredar di TikTok. Namun disisi lain banyak pedagang TikTok shop yang kehilangan masa kejayaannya karena fitur ini ditutup. Bagi Pedagang  yang masuk kedalam fitur ini merasakan bahwa mereka mulai kehilangan  pelangan mereka. Tidak heran apabila penututpan fitur ini berdampak besar bagi pedagang yang sudah terlanjur terjun ke TikTok shop. Banyak sekali pro dan kontra mengenai hal ini. Dalam kesimpulannya, penutupan fitur TikTok Shop adalah tindakan yang dapat memicu perdebatan, dan apakah itu benar atau tidak dapat bervariasi tergantung pada sudut pandang masing-masing. Kita tidak pernah mengerti apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun