Mohon tunggu...
Lyfe

Stereotype Anak Komunikasi

14 November 2015   00:23 Diperbarui: 14 November 2015   01:14 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="suasana rapat tim redaksi Alinea"]

[/caption]

6. Totalitas dalam event?

Apalah arti ide briliant jika tidak diimbangi dengan jerih payah? Mahasiswa komunikasi Atma Jaya tidak hanya diajarkan untuk berpikir out of the box untuk menarik pangsa pasar, tapi juga diajarkan untuk berusaha keras jika ingin mendapatkan sesuatu. Terbatasnya dana IKM yang diberikan, membuat anak komunikasi menjadi gigih dalam mencari dana dan sponsor untuk membuat suatu acara. Hasilnya? Berbagai event atau workshop yang diselenggarakan anak komunikasi seringkali berkerjasama dengan brand ternama. Kemandirian dan tanggung jawab yang ditanamkan Atma Jaya tentulah bekal untuk masa depan.

7. Punya dosen yang keren?

[caption caption="Kak Andina, salah seorang dosen manis penyuka sastra"]

[/caption]Tak ada alasan untuk melewatkan kelas yang disediakan komunikasi Atma Jaya. Puluhan menit mendengarkan dosen berbicara pun terasa menyenangkan. Sebut saja Andina Dwifatma yang luas wawasannya terkait informasi di luar maupun dalam negeri, atau Agus Mulyono yang mengajarkan untuk selalu melihat suatu hal dari berbagai sudut, belum lagi Aloisius Nugroho dan Matius Ali yang sangat idealis dan tidak mainstream. Menghabiskan waktu bersama dosen-dosen komunikasi Atma Jaya membuat waktumu menjadi berkualitas.

8. Cerewet?

Status "anak komunikasi" kerap membuat orang berpikir bahwa kami orang yang gemar berkoar-koar tidak tahu waktu dan tempat. Padahal, yang kami pelajari adalah mengemas suatu pesan dengan baik agar diterima dan direspon sesuai keinginan. Jadi, bukan mencari perhatian dengan nyerocos mulu tanpa inti melainkan diingat karena sekalinya berbicara memiliki makna yang sangat dalam.

9. Cuma belajar komunikasi?

Banyak mahasiswa baru yang tidak tahu ilmu apa saja yang akan dipelajari selama 4 tahun kedepan. Begitupun dengan mereka yang tidak berkecimplung di jurusan komunikasi. Akankah kita berkomunikasi dengan alam? Dengan makhluk halus? Tentu saja tidak. Di awal semester anak komunikasi akan bertemu dengan mata kuliah seperti filsafat, ekonomi, politik, bahkan statistik. Lalu di pertengahan barulah mereka fokus pada minat mereka. Jika anda memilih marketing communication, anda akan bertemu dengan mata kuliah teori ilmu komunikasi, strategi riset pemasaran, dsb. Bagi peminat corporate communication tersedia mata kuliah produksi media kehumasan, metode & riset humas, dll. Di luar ekspetasi ya? Ternyata jurusan komunikasi tidak hanya mempelajari etika komunikasi, tetapi beberapa hal yang sekiranya menjadi bekal untuk menghadapi karakteristik publik ketika berada di perusahaan nanti. Percayalah, ilmu yang baik adalah ilmu yang tidak mengkotak-kotakkan tetapi menghubungkan satu sama lain.

10. Menarik hati?
Sudah menjadi rahasia umum bila fisik atau penampilan seseorang memiliki peranan penting dalam menarik perhatian. Tapi sadarkah anda bila kharisma memiliki pengaruh yang lebih kuat ketimbang fisik atau penampilan? Di jurusan komunikasi Atma Jaya, anda akan belajar untuk lebih percaya diri, lebih berwawasan, lebih kritis, dan lebih jitu dalam menarik perhatian publik yang beragam karakteristiknya. Untuk dapat menaikkan omzet penjualan maupun citra perusahaan, individu dengan kompetensi komunikasi jelas sangat dibutuhkan di perusahaan.

 

Jadi, sudahkah anda memiliki kharisma layaknya anak komunikasi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun