5. Dekorasi Rumah: Kerajinan dekoratif, seperti lampu hias dan bingkai foto yang terbuat dari bambu, semakin diminati oleh konsumen. Produk-produk ini menambahkan nuansa alami ke dalam interior rumah.
Industri kerajinan bambu di Kabupaten Tangerang menawarkan beragam produk yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar lokal, tetapi juga memiliki potensi untuk diekspor ke berbagai negara di dunia.
DUKUNGAN PEMERINTAH
Pemerintah Kabupaten Tangerang, melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskum), berkomitmen untuk mengembangkan sektor industri kreatif yang berbasis bambu. Kepala Diskum, Hj. Anna Ratna Maemunah, mengungkapkan bahwa mereka secara rutin mempromosikan produk dari 386 pengrajin bambu di berbagai pameran yang diadakan di kota-kota besar, seperti Solo dan Ibu Kota Nusantara (IKN). Kegiatan pameran ini bertujuan untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan visibilitas kerajinan bambu yang dihasilkan.
Pemerintah Kabupaten Tangerang telah menyiapkan area seluas 5.800 meter persegi di Kecamatan Cisoka untuk budidaya bambu, sebagai langkah untuk mendukung perkembangan industri ini. Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan para pengrajin akan lebih mudah dalam memperoleh bahan baku dan dapat meningkatkan kualitas produk yang mereka hasilkan.
Pemerintah juga berperan aktif dalam menyelenggarakan pelatihan bagi para pengrajin untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam mengolah bambu menjadi produk berkualitas. Program pelatihan ini mencakup teknik desain modern dan pemasaran digital, sehingga para pengrajin dapat bersaing lebih baik di pasar internasional.
MANFAAT EKONOMI DARI KERAJINAN BAMBU
Industri kerajinan bambu memberikan berbagai keuntungan bagi perekonomian setempat. Beberapa keuntungan tersebut meliputi:
1. Penciptaan Lapangan Kerja: Kerajinan bambu mengambil sejumlah besar tenaga kerja dari masyarakat lokal, yang berkontribusi pada pengurangan tingkat pengangguran di wilayah tersebut. Banyak keluarga mengandalkan pendapatan yang diperoleh dari usaha kerajinan ini.
2. Peningkatan Pendapatan Masyarakat: Seiring dengan bertambahnya permintaan akan produk kerajinan bambu, pendapatan para pengrajin juga mengalami kenaikan. Situasi ini berkontribusi pada perbaikan kualitas hidup masyarakat di daerah tersebut.
3. Pengembangan UMKM: Banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terlibat dalam produksi kerajinan bambu mampu berkembang berkat dukungan dari pemerintah serta akses yang lebih baik ke pasar. Hal ini menghasilkan ekosistem bisnis yang saling mendukung satu sama lain.