Mohon tunggu...
Natasha Putri
Natasha Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Televisi dan Film Universitas Jember

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Festival dan Inovasi: Ekonomi Kreatif Berbasis Tempat di Kabupaten Tangerang

15 November 2024   12:06 Diperbarui: 15 November 2024   12:09 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : kemenparekraf.go.idt

Kabupaten Tangerang, yang sering disebut sebagai "1001 industri," terus berusaha mengembangkan ekonomi kreatif berbasis lokasi dengan memanfaatkan berbagai potensi lokal. Upaya ini meliputi sejumlah inisiatif seperti pameran internasional, pembaruan seni, festival, pasar festival, dan pengembangan atraksi berbasis tempat. Tujuan dari langkah-langkah ini adalah untuk tidak hanya meningkatkan ekonomi daerah tetapi juga memperkuat identitas budaya serta menarik minat wisatawan.

Salah satu pendekatan penting dalam pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Tangerang adalah melalui penyelenggaraan pameran internasional. Pemerintah daerah secara teratur mempromosikan produk lokal, khususnya kerajinan bambu, di berbagai pameran yang diadakan di kota-kota besar. Menurut Hj. Anna Ratna Maemunah, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskum) Kabupaten Tangerang, mereka telah berhasil memasarkan produk dari 386 pengrajin bambu dalam pameran yang berlangsung di Solo dan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Pameran ini tidak hanya memberikan peluang bagi para pengrajin untuk memasarkan produk mereka, tetapi juga berfungsi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai potensi kerajinan bambu sebagai salah satu produk unggulan daerah. Dengan adanya dukungan dari pemerintah, para pengrajin dapat memperluas jaringan distribusi mereka, termasuk memanfaatkan platform e-commerce seperti aplikasi Rumah aSikaum.

Pembaruan seni memainkan peran krusial dalam pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Tangerang. Melalui kerjasama antara seniman lokal dan pemerintah, berbagai proyek seni publik telah diluncurkan untuk memperindah ruang publik sekaligus menarik perhatian para wisatawan. Salah satu contohnya adalah mural-mural yang menggambarkan budaya dan tradisi setempat, yang kini menghiasi dinding-dinding gedung di pusat kota.

Kegiatan ini tidak hanya memperbaiki estetika kawasan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi seniman untuk mengekspresikan kreativitas mereka. Di samping itu, proyek seni ini sering melibatkan partisipasi masyarakat setempat, yang pada gilirannya menciptakan rasa kepemilikan terhadap lingkungan di sekitar mereka.

Salah satu inisiatif yang paling penting dalam mempromosikan ekonomi kreatif adalah penyelenggaraan festival tahunan. Contohnya adalah Tangerang Pesisir Festival, yang diadakan di Pantai Tanjung Pasir. Acara ini bertujuan sebagai ajang promosi pariwisata dan budaya, serta berfungsi untuk meningkatkan sektor ekonomi kreatif masyarakat setempat.

Festival ini menyajikan beragam kegiatan, termasuk lomba menghias perahu, miniatur kapal, dan balap perahu mesin. Kegiatan-kegiatan tersebut tidak hanya menarik perhatian pengunjung, tetapi juga memberikan peluang bagi pelaku usaha lokal untuk mempromosikan produk mereka. Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Tangerang, Ratih Rahmawati, mengungkapkan harapannya agar festival ini dapat menjadi agenda tahunan yang semakin menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung ke daerah tersebut.

Pasar festival merupakan elemen krusial dari inisiatif ini. Dengan memberikan tempat bagi UMKM untuk menjual produk mereka secara langsung kepada konsumen, pasar festival berkontribusi pada peningkatan pendapatan para pelaku usaha lokal. Selain itu, pasar ini juga menciptakan suasana komunitas yang solid, di mana masyarakat dapat berkumpul dan merayakan budaya lokal.

Untuk menarik lebih banyak wisatawan, Kabupaten Tangerang juga berorientasi pada pembangunan atraksi berbasis tempat. Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 merupakan contoh penting dalam hal ini. Dengan potensinya untuk menarik 20 juta wisatawan asing dan menyerap 10 juta pekerja, proyek ini dianggap sebagai langkah strategis untuk meningkatkan daya tarik pariwisata di Kabupaten Tangerang.

Atraksi berbasis tempat lainnya mencakup pengembangan taman tematik dan pusat budaya yang menampilkan kerajinan lokal serta kuliner khas daerah. Dengan mengintegrasikan unsur-unsur budaya lokal ke dalam atraksi wisata, Kabupaten Tangerang berharap dapat memberikan pengalaman yang berbeda dan menarik bagi para pengunjung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun