Orang Yahudi dicap sebagai bangsa yang berbahaya oleh Nazi. Mereka berusaha memusnahkan sebanyak mungkin orang Yahudi asli dan keturunan Yahudi termasuk juga anak-anak baik orang Yahudi asli dan keturunan Yahudi yang menikah dengan orang dari bangsa lain (anak-anaknya mungkin di masa sekarang disebut sebagai blasteran) Â yang tidak bersalah.
Radio memberitakan bahwa hampir satu miliyar anak-anak yang berasal dari orang Yahudi asli dan keturunan Yahudi di bunuh dengan berbagai cara.Bukan hanya anak-anak saja,tetapi juga orang dewasa dan lansia dibunuh secara kejam.
Dengan racun, karena kehilangan nafas di ruangan yang kecil, juga dibakar dan banyak hal lainnya.Mereka dikuburkan di sebuah tanah kosong ada juga yang mayatnya dibuang ke laut. Bila seseorang membunuh orang Yahudi maka ia akan dianggap tidak bersalah ketika mereka membunuh seorang Yahudi ataupun keturunan Yahudi mereka malah mendapat gelar kehormatan dari Adolf Hitler.
Setelah rezim Nazi di beberapa negara Eropa, tentara Nazi mulai mencari banyak orang yang anti-Yahudi di Belanda. Nazi juga merekrut mereka yang akhirnya dikenal dengan pihak Nazi-Belanda. Mereka mencari tau tentang tempat persembunyian orang-orang keturunan Yahudi di Belanda.
Pada akhirnya, keluarganya ditemukan  di Annex rahasia oleh pihak Nazi yang juga merupakan orang Belanda atau yang bisa disebut Nazi-Belanda. Identitas mereka dibocorkan oleh orang Belanda yang membantu mereka untuk bersembunyi. Akhirnya, mereka dibawa dari Belanda ke kamp konsenterasi ketika Anne Frank berumur 15 tahun.Â
Setelah itu mereka dipindahkan ke kamp konsenterasi di Polandia pada tengah malam untuk dieksekusi. Ketika itu, tempat laki-laki dan perempuan dipisah.Menurut Otto,setelah mereka sampai di Polandia, itu kali terakhir ia melihat istri dan kedua anak perempuannya.
Keadaan di kamp konsenterasi sangat tidak layak. Mereka dipaksa untuk memakai sesuatu yang dapat membedakan mereka dengan orang lain. Anne Frank dan kakaknya harus pindah sekolah ke sekolah Yahudi yang dipisahkan dengan anak-anak yang bukan keturunan Yahudi. Setelah beberapa bulan kerja keras di kamp konsenterasi Polandia, ia dan kakaknya dipindahkan ke kamp konsenterasi yang berada di Jerman. Â
Kematiannya berlangsung dalam jarak yang lumayan singkat. Ia berumur 15 tahun ketika ia menghembuskan nafas terakhirnya. Â Setelah menghabiskan beberapa bulan di kamp konsenterasi Jerman. Ia dan kakaknya, Margot yang mempunyai jarak usia tiga tahun terkena penyakit thypus ketika mereka telah dibawa oleh tentara Jerman ke kamp konsenterasi yang mempunyai kondisi tidak layak untuk ditinggali.Ia berbagi tempat dengan banyak manusia keturunan Yahudi lainnya.
Sampai akhirnya Ia dan kakaknya menghembuskan nafas terakhir mereka tidak lama sebelum tentara Inggris sampai di kamp konsenterasi tempatnya disandera.
Menurut banyak orang yang membaca buku yang diterbitkan dari diarinya,Ia ternyata mempunyai cara untuk bercerita dalam diarinya yang unik. Diarinya sendiri dikumpulkan dan diterbitkan oleh ayahnya setelah ia meninggal.Meskipun begitu, Ayahnya berhasil diselamatkan oleh tentara PBB setelah perlawanan melawan Nazi mulai digaungkan.
Beberapa orang Belanda mempunyai perlawanan dengan rezim Nazi tersebut. Didukung dengan Inggris yang berusaha menembus kamp-kamp konsenterasi tempat banyak orang Yahudi dan keturunan Yahudi disekap untuk disiksa. Dengan Bantuan PBB, mereka berhasil menyatukan banyak negara yang tadinya berperang bersatu karena rezim Nazi yang menyiksa sebagian besar dari orang yang juga keturunan negara mereka. Amerika juga mulai bergabung. Â Berpikir hal yang dilakukan oleh Nazi melanggar HAM.