Mohon tunggu...
Natasha Nicolas
Natasha Nicolas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lulusan Public Relations yang amatir dalam menulis

Hanya seorang lulusan ilmu komunikasi yang gemar namun amatir dalam menulis artikel. Artikel yang ditulis hanya merupakan sebuah isi pemikiran dan perspektif saya yang sepertinya menarik jika dibagikan ke orang lain

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Beberapa Gebrakan Film "Exhuma" yang Bisa Diterapkan di Film Indonesia

12 Maret 2024   23:05 Diperbarui: 13 Maret 2024   00:59 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: Showbox
sumber: Showbox

Tidak hanya kesamaan nama para karakter di Exhuma dengan tokoh tokoh Nasional Korea, namun beberapa adegan dalam film ini juga tidak luput dari easter egg yang membuat saya penasaran untuk mengulik lebih jauh. Beberapa adegan tersebut seperti saat Kim Sang Deok, atau si bapak ahli fengshui, melemparkan koin ke dalam liang kubur, atau perkataan seperti "rubah melukai punggung harimau", juga bahkan sekedar ucapan dari google maps yang menyatakan bahwa rute perjalanan mereka berubah pun ternyata mempunyai makna nya tersendiri. 

Easter egg ini lah yang membuat film ini menarik, membuat kita ingin menontonnya lagi dan lagi. Saya sendiri sebenarnya baru menontonnya satu kali, namun jauh sebelum menonton, saya sudah melihat beberapa teori teori penjelasan mengenai film ini santer bertebaran di TikTok (yang dimana justru membuat saya semakin penasaran untuk menonton) sehingga ketika saya menonton film ini, saya sudah mempunyai sedikit bekal berdasarkan teori teori penonton lain. 

sumber: Korea Herald
sumber: Korea Herald

Overall, saya sangat menyukai film ini dan saya berani menobatkannya sebagai salah satu film horror terbaik yang pernah saya tonton. Setiap porsi adegan terasa pas, tidak terlalu berlebihan, baik itu jumpscare ataupun lelucon yang diselipkan dua-tiga kali sepanjang film. Plot yang disajikan juga tersusun dengan sangat rapi dan menjawab semua rasa ingin tau penonton terkait masalah yang dihadapi oleh mereka berempat, sehingga saya tidak merasakan adanya plot hole sepanjang film. 

Menonton Exhuma ini membuat saya juga berharap besar terhadap industri perfilman Indonesia, terutama horror. Kemunculan Exhuma juga bertepatan dengan munculnya berbagai film horror lokal dengan berbagai judul. Tidak heran memang, mengingat film horror mempunyai pangsa pasar yang besar di Indonesia. 

Apakah kemunculan Exhuma meningkatkan standar pecinta film horror? Tentu saja. Saya sendiri sebagai penikmat film horror juga berharap kedepannya akan ada lebih banyak film film horror berkualitas seperti Exhuma yang lahir dari campur tangan sutradara kenamaan tanah air. Akan sangat menarik pula jika kita mampu melakukan "gebrakan kecil" selayaknya film Exhuma :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun