Menurut saya, sel hewan dan sel tumbuhan memang memiliki perbedaan  jadi ada beberapa organel yang dimiliki sel hewan namun tidak dimiliki sel tumbuhan, begitu juga sebaliknya. Nah, yang saya maksud disini adalah sitoskeleton. Sel hewan memiliki sitoskeleton sementara sel tumbuhan tidak memiliki sitoskeleton karena sudah memiliki dinding sel. Oleh karena itu, tumbuhan tidak dapat melakukan salah satu sistem transpor aktif yaitu sistem endositosis dan eksositosis terutama sistem eksositosis karena pada sistem eksositosis, vesikula yang berisi makromolekul dari badan golgi akan dipindahkan oleh sitoskeleton untuk bergabung bersama membran plasma, setelah itu vesikula akan menumpahkan isinya di luar sel. Jadi jika tidak ada sitoskeleton maka sistem transpor tersebut tidak dapat dilakukan. Jika dilihat dari sistem transpornya, sel hewan jauh lebih fleksibel dengan sistem transpor yang ada. Sel hewan bisa lebih mudah melakukan sistem transpor apa saja daripada sel tumbuhan.  Jadi bisa dibilang juga bahwa sistem transpor senyawa organik dan senyawa anorganik pada sel tumbuhan terbatas.
Jika mau dilihat dari bentuk tumbuhan hampir semua tumbuhan tumbuhnya memanjang baik ke atas ataupun di tanah. Jadi bisa dilihat bahwa  sel tumbuhan hanya mempunyai satu arah sistem transpor yaitu ke atas. Tumbuhan juga tidak bisa bergerak secara aktif dan itu membuat sel tumbuhan tidak dapat melakukan sistem transpor ke arah lainnya: kiri, kanan, bawah. Jika dilogika, semua yang bergerak ke atas pasti membutuhkan energi, dorongan, tekanan, atau usaha yang lebih besar daripada sesuatu yang bergerak turun. Kecepatan sesuatu naik ke atas juga biasanya lebih lambar dari pada sesuatu yang bergerak ke samping ataupun ke bawah. Menurut saya prinsip seperti itu juga dapat berlaku pada sistem transpor. Jadi sistem transpor pada sel tumbuhan yang hanya bergerak ke atas akan menjadi lebih berat, membutuhkan energi dan tekanan yang lebih banyak untuk mendorong naik, dan juga akan terjadi secara lambat atau pelan-pelan. Dari situ kita dapat menyimpulkan bahwa transpor pada sel hewan akan lebih cepat karena dapat searah dengan gaya gravitasi. Fisik dari tumbuhan sendiri cenderung tumbuh ke atas dan dari situlah kita bisa melihat bahwa tumbuhan hanya memiliki 1 arah transpor yaitu ke atas.Â
Selain menurut teori-teori yang sudah dikemukakan di atas, saya juga mempunyai beberpa pendapat sebagai berikut. Kalian semua tahu bahwa perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan terletak pada ukurannya. Sel tumbuhan berukuran lebih besar daripada sel hewan. Lalu apa hubungannya ukuran dengan sistem transpor?  Menurut saya ukuran sel tumbuhan yang lebih besar akan memperlambat sistem transpornya karena dengan ukuran yang besar maka sistem transpor tersebut akan mencakup wilayah yang lebih besar dan lebih luas. Otomatis sel  hewan yang memiliki ukuran lebih kecil akan memiliki sistem transpor yang lebih cepat karena cakupan wilayah dari sistem transpornya lebih kecil atau lebih sempit. Dengan ukuran yang lebih besar dan cakupan lebih luas, tentunya struktur organel tumbuhan lebih kompleks daripada struktur organel pada sel hewan. Dengan ukuran yang lebih kecil, struktur sel hewan bisa dikatakan lebih sederhana dan tidak sekompleks struktur organel pada sel tumbuhan. Sekarang coba  bayangkan saja, sel tumbuhan sudah ada dinding sel, ukuran sel besar dan strukturnya lebih kompleks, kalau begitu caranya bagaimana sel tumbuhan bisa melakukan transpor sel secara cepat, bahkan untuk menembus dinding sel saja sulit? Pantas saja transpor organik dan transpor anorganik pada sel tumbuhan lebih lambat daripada transpor organik dan transpor anorganik pada sel hewan.
Dinding sel memiliki sifat kaku, kuat dan juga tebal sehingga senyawa-senyawa sulit untuk menembus dan juga melakukan transpir senyawa organik dan anorganik melalui dinding sel. Memang transpor senyawa organik dan senyawa anorganik lebih cepat terjadi jika melewati membran sel. Tumbuhan memang memiliki membran sel namun membran sel tersebut berada di bawahnya dinding sel dalam artian lapisan paling luar tetaplah dinding sel jadi walaupun senyawa anorganik maupun senyawa organik sudah berhasil menembus membran sel, belum tentu senyawa organik maupun anorganik tersebut dapat menembus tebalnya dinding sel. Ada beberapa senyawa organik dan juga anorganik yang dapat menembus dinding sel salah satunya adalah  air. Namun setelah air memasuki atau menembus dinding sel dan memenuhi sel, dinding sel akan memberi tekanan balik sehingga terjadi proses pembengkakan atau biasa disebut turgid.
Apakah tidak ada kemungkinan (possibility) untuk transpor pada sel tumbuhan menjadi lebih cepat dari sel hewan? apakah tidak ad a suatu hal yang bisa membuat sel tumbuhan memiliki sistem transportasi senyawa naorganik dan senyawa organik yang cepat seperti transportasi senyawa anorganik dan senyawa organik pada sel hewan? Sepertinya sampai sekarang belum ada pernyataan tentang transpor senyawa pada tumbuhan yang lebih cepat dari sel hewan dan sampai sekarang saya masih percaya pada teori tersebut karena pendapat saya juga sesuai dengan teori-teori di atas. dan dari smeua teori yang ada di atas, saya belum peernah menemukan suatu pembahasan yang  menyatakan bahwa transpor sel tumbuhan lebih cepat  dari sel transpor hewan dan sepertinya memang tidak ada pembahasan mengenai hal tersebut karena pada faktanya transpor senyawa organik dan senyawa anorganik pada sel hewan itulah yang lebih cepat dari pada transpor senyawa anorganik dan senyawa organik pada sel tumbuhan.
Jadi kesimpulannya, bahwa pernyataan 'Transportasi senyawa organik dan anorganik pada sel tumbuhan lebih lambat dibandingkan sel hewan' adalah benar dan alasan yang paling utama dari pernyataan atau permasalahan tersebut adalah karena adanya dinding sel pada sel tumbuhan. Saya sangat setuju dengan pernyataan tersebut termasuk juga dengan teori-teori dan juga pendapat yang sudah saya kemukakan. pendapat-pendapat yang saya kemukakan juga saya pertimbangkan dari semua teori yang ada.  Pernyataan tersebut juga sudah dibuktikan dengan beberapa teori yang sudah saya tulis di atas dan juga beberapa buktinya  juga yang dapat dilihat. Saya mengucapkan banyak terima kasih untuk orang-orang yang mendukung. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada kalian yang sudah membuka dan membaca artikel ini. Semoga essay ini dapat bermanfaat bagi orang lain. Saya juga mohon maaf jika ada kesalahan kata yang saya tulis. Sekian dari saya dan terima kasih.
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_anorganik
Tim MGBS SMA Kolese Loyola. 2017. Loyola Competence Conscience Compassion in Chemistry Kelas XI Semester 1. Semarang: SMA Kolese Loyola
Irnaningtyas dan Yossa Istiadi. 2014. BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas XI Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam Kurikulum 2013. Jakarta: Erlangga
 Irnaningtyas. 2017. BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam Kurikulum 2013. Jakarta: Erlangga