Mohon tunggu...
Money Pilihan

Pentingnya "Emotional Intelligence" dalam Kepemimpinan

9 Juli 2018   19:16 Diperbarui: 9 Juli 2018   19:44 3863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya di dalam suatu organisasi membutuhkan banyak hal yang penting, salah satunya yaitu kecerdasan. Kecerdasan merupakan suatu hal yang dibutuhkan dalam menentukan keberhasilan dan efektivitas seseorang.

Secara umum, penelitian menunjukkan bahwa pemimpin memiliki nilai lebih tinggi daripada kebanyakan orang dalam tes kemampuan kognitif, seperti tes IQ, dan kemampuan kognitif berhubungan secara positif terhadap kepemimpinan yang efektif. Selain itu, para pemimpin dan peneliti menyadari pentingnya kecerdasan emosional, atau yang disebut juga dengan EQ (Emotional Intelligence).

Kecerdasan emosional mengacu pada kemampuan seseorang untuk memahami, mengidentifikasi, dan berhasil mengelola emosi dalam diri dan orang lain. Pemimpin yang memiliki EQ yang tinggi dinilai lebih efektif oleh rekan kerja dan bawahan.

Menurut Salovey dan Mayer pada tahun 1997 (dalam Morgan, 2003) mendefinisikan bahwa kecerdasan emosi melibatkan kemampuan untuk mengetahui, menilai dan mengekspresikan emosi secara akurat; kemampuan untuk menggunakan emosi untuk berpikir; kemampuan untuk memahami dan memiliki pengetahuan tentang emosi; serta kemampuan untuk mengelola emosi untuk mengembangkan diri.

Adanya emosi merupakan hal yang penting dalam kepemimpinan. Salah satu alasannya yaitu pemimpin memanfaatkan dan mengarahkan kekuatan emosi untuk memperbaiki kepuasan diri pengikut, moral, dan motivasi akan mendapatkan hasil yang lebih baik dan meningkatkan keseluruhan efektivitas organisasi. Keadaan emosional pemimpin dapat mempengaruhi sebuah tim, kelompok, dan organisasi; seperti contohnya adalah jika pemimpin mengeluarkan emosi positifnya seperti tersenyum, maka emosi positif tersebut akan menular kepada anggotanya.

Selain emosi positif juga terdapat emosi negatif, adanya penelitian yang mengatakan bahwa emosi negatif lebih mudah menyebar daripada emosi positif karena pada umumnya emosi positif kurang dipengaruhi oleh orang lain.

Maka dari itu, diperlukan peran pemimpin agar dapat menyadari pentingnya menjaga emosi, tidak hanya emosi mereka sendiri tetapi juga membantu orang lain dalam mengelola emosi negatif menjadi emosi yang positif sehingga dapat memberikan dampak yang lebih baik dalam jalannya operasional dalam organisasi.

Adanya emosi juga dapat mempengaruhi performa seseorang dalam melakukan suatu aktivitas atau pekerjaan tertentu.

Banyak bukti yang telah menunjukkan adanya hubungan yang jelas antara suasana hati seseorang dan berbagai aspek kinerjanya, seperti kerja tim, kreativitas, pengambilan keputusan, dan kinerja tugas.

Suasana hati negatif dapat menguras energi dan mencegah orang untuk melakukan yang terbaik. Sedangkan, adanya emosi positif yang merupakan penurunan emosi negatif seperti kesedihan, kemarahan, kegelisahan, dan ketakutan dapat memungkinkan individu untuk melakukan yang terbaik dari kemampuan mereka.

Maka dari itu, penting bagi pemimpin dalam suatu organisasi untuk mempunyai kecerdasan emosional sehingga dapat menjaga keseimbangan emosi untuk membantu memotivasi dan menginspirasi orang di sekitar mereka. Pemahaman emosional dapat memberikan pengaruh kepada orang lain dengan cara yang positif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun