Saham merupakan alat atau bukti kepemilikan sebuah perusahaan yang berbentuk lembar, yang  lembar tersebut dapat diperjualbelikan melalui bursa saham. Saham ini juga bisa dijadikan sebagai sebuah perusahaan yang kita kenal sebagai istilah trader.Â
Trader sendiri adalah orang yang memperjualbelikan saham yang dilakukan dalam rentang waktu yang pendek, dan kita juga mengenal dengan istilah investor yang dimana orang yang memperjualbelikan saham dalam jangka waktu yang cukup panjang.Â
Seperti prinsip ekonomi yang biasa digunakan yaitu " mengeluarkan modal sekecil-kecilnya dan mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya", itulah saham yang dimana orang membeli suatu saham untuk dijual kembali di kemudian hari dan berharap mendapat return yang besar sesuai dengan modal yang ditaruhnya.Â
Setelah virus corona mewabah, yang dimana mayoritas orang kehilangan pekerjaan, yang akhirnya membuat mereka mencoba peruntungan mereka di saham, akan tetapi pengetahuan mereka dinilai kurang memumpuni untuk bermain saham yang dinilai memiliki risiko yang besar walaupun memiliki return yang besar pula.Â
Dilansir oleh idx.co.id bahwa ditahun 2020, Indonesia mengalami peningkatan jumlah investor hingga 4x lipat yang mencakup 3,8 juta investor baru. Dan banyak dari investor baru tersebut didominasi oleh anak muda dengan rentang umur 18-25 tahun yang dikutip dari CNBC Indonesia.Â
Fenomena Pom-pom saham.Â
Dilansir dari kompas.com bahwa pom-pom saham adalah sebagai orang yang memberikan informasi terkait saham melalui sosial media, yang cenderung untuk mengajak para pengikutnya untuk membeli saham terkait untuk menghasilkan profit.Â
Biasanya pom-pom ini dilakukan oleh para influencer yang memiliki power yang cukup tinggi. Akan tetapi pom-pom saham ini sebenarnya tidak boleh karena harga saham tidak bisa dinilai dari fundamental perusahaan melainkan hanya dari trend yang diciptakan oleh influencer tersebut.Â
Apakah Pom-pom saham itu baik atau tidak?Â
Menurut pendapat saya pribadi bahwa pom-pom saham itu tidaklah baik, mengapa? Karena para investor baru yang tidak memiliki ilmu yang dalam soal persahaman akan mudah tertipu dan akhirnya mengalami kerugian yang cukup besar sehingga memberikan efek jera untuk bermain di dunia saham kembali. Pom-pom saham juga bisa dibedakan apakah mereka hanya ingin menaikan harga saham sebuah perusahaan (menggoreng) atau mereka ingin memberikan edukasi kepada setiap pengikutnya.Â