Pemandangan indah tak sengaja terpotret. Tempat itu dalam keramaian telaga bening.Â
Sungai yang kemudian menjadi besar dan deras mengalirnya bagai seribu air terjun bernaga sebagai Penjaga.
Anak laki laki itu masih bermain jerami. Â Ia membawa sebotol beras kencur. Minuman buatan ibunya yang ia bawa dan dinikmati sambil duduk di pematang hingga senja lewat. Â
Arimbi membelai cinta sang ibu kepada anaknya Tetuka. Tetuka itu Gathut Kaca. Laki laki kecil itu Tetuka namanya. Ia ganteng dalam cerita kecil Harugala.
Dua bungkus kacang di meja. Segelas kopi susu di meja bambu. Harugala menikmati kereta lewat.Â
Kereta api yang berjalan antara Malang dan Bandung. Senja pun berlalu. Angin pun berhembus segar. Harugala memandangi foto Tetuka. Foto antara jerami dan dan rerumputan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H