Mohon tunggu...
Inovasi Pilihan

Dunia dan Energi

16 April 2018   09:08 Diperbarui: 16 April 2018   09:42 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Energi berotasi dalam kehidupan manusia. Mulai dari setiap dari gadget yang kita pakai sampai ke setiap atom yang ada, semuanya menggunakan prinsip energi. Sejalannya dengan peningkatannya kebutuhan manusia, terutama setelah tahun 1900an, permasalahan energi menjadi nyata. 

Ditambah lagi, penambahan populasi di dunia ini yang bisa dibilang meningkat secara eksponensial membuat konsumsi energi semakin menjadi-jadi. Dari tempat tersebut, disimpulkan bahwa manusia membutuhkan lebih banyak energi semakin harinya, dalam hal ini energi listrik dikarenakan populasi dan teknologi yang terus meningkat. Permasalahannya dari manakah kita bisa mendapatkan energi ini?

Pertama-tama, kita harus mengingat bahwa energi tidak bisa dibentuk maupun dihancurkan, hanya bisa dikonversi bentukannya saja. Dalam hal ini, energi tersedia dalam banyak bentuk. Ada bentuk kinetik yaitu gerakan, panas, potensial, dan banyak lagi. Maka oleh karena itu, energi hanya bisa dikonversi saja tidak bisa dibentuk secara terus menerus hingga menjadi suatu sumber yang tak terbatas.

Dari manakah sumber energi listrik yang kita pakai itu? Terdapat banyak pilihan namun yang paling sering digunakan di dunia adalah minyak, gas, dan batubara. Ketiga sumber energi ini paling sering digunakan dikarenakan kemudahannya untuk mentransportasikan barang-barang tersebut. 

Terlebih lagi, penggunaan atau ekstraksi energi dari ketiga material tersebut bisa dibilang sangat mudah. Karena kemudahannya dan kepraktisannya minyak, batubara, dan gas, penggunaan ketiga hal ini sangat sering. Di sisi yang lainnya, ketiga sumber ini mencemari lingkungan sekitar dikarenakan oleh emisi karbon dioksida yang mengakibatkan efek global warming. 

Perlu diingat bahwa ketiga sumber ini bisa dibilang sangat terbatas dikarenakan sumber yang dimiliki di bumi ini semakin lama semakin berkurang. Dalam hitungan puluhan tahun, beberapa dari sumber di bumi akan kehabisan minyak, gas, dan batubara dan oleh karena itu dibutuhkan suatu alternatif lain agar kebutuhan manusia bisa tetap tercukupi dalam jangka waktu yang lama.

Alternatif yang tersedia ada banyak namun beberapa diantaranya adalah air, angin, matahari, dan nuklir.

Air merupakan suatu sumber listrik yang sangat berguna bagi manusia. Dengan membentuk suatu bendungan, suatu generator dapat menghasilkan sejumlah listrik yang besar dengan mengkonversi gaya kinetik air menjadi listrik. 

Sumber listrik air tidak akan habis karena hal yang dimanfaatkan menjadi listrik merupakan aliran air yang seharusnya tidak pernah berhenti selagi keadaan bumi masih mendukung. Air dapat menjadi suatu sumber listrik yang sangat baik namun terdapat beberapa kekurangan yaitu menghambatnya aliran air pada sungai atau danau. Selain itu, jika terjadi kebocoran yang besar, suatu bendungan bisa menghancurkan satu kota.

Angin merupakan alternatif yang baik juga karena angin tidak akan habis. Generator angin bisa bekerja selama masih ada aliran udara. Permasalahannya adalah penempatan generator angin dikarenakan tidak semua jenis angin bisa menghasilkan gaya yang cukup untuk menghasikan listrik. Selain itu, dibutuhkan juga lokasi yang cukup besar untuk menampung sejumlah generator agar listrik yang dihasilkan dapat mencukupi kebutuhan listrik.

Matahari merupakan sumber energi yang terbesar, cahaya matahari setiap harinya menyinari bumi dan energi ini sebetulnya bisa digunakan untuk membangkitkan energi. Dengan menangkap energi dari cahaya matahari, energi listrik bisa dihasilkan. Namun dapat dikatakan permasalahannya adalah pencarian lokasi yang bisa optimal menyerap cahaya matahari. Selebihnya, dibutuhkan juga lokasi yang besar agar penyerapan energi matahari bisa maksimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun