Mohon tunggu...
Natanael Natanael
Natanael Natanael Mohon Tunggu... profesional -

Albertus Agung Natanael atau saya lebih suka dipanggil Natanael, mendalami bidang pendidikan. Menyelesaikan S1 di UNEJ bidang bahasa dan sastra Indonesia dan S2 di Universitas Negeri Malang bidang Bahasa Indonesia. Saya mengajar Bahasa Indonesia di Universitas Kristen Petra Surabaya, Universitas Pelita Harapan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Pasar Kaget Wedoro, Pasar Rakyat yang Perlu Dilestarikan

5 Desember 2014   20:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:58 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wedoro adalah sebuah desa di Kecamatan Waru, Sidoarjo, di daerah perbatasan Surabaya. Desa ini telah berkembang menjadi pusat Industri kerajinan Sandal dan Sepatu sejak Kemerdekaan Indonesia.
Desa ini berhasil meningkatkan komoditas ekonomi dalam bidang industri rumah tangga dengan membuat sepatu dan sandal atau bahkan tas.

Wedoro terdiri dari 1 Desa.1 Pedukuhan dan 9 RW. Masing masing RW memilik nama khas yang menjadi cirri khas daerahnya misalnya : RW 1 : Wedoro Madrasah. Karena ada Madrasah NU RW 2 : Wedoro Sukun, dulu banyak pohon sukun RW 3 : Wedoro Utara Barat , karena letaknya di utara sungai buntung RW 4 : Wedoro Candi, karena ada petilasan murid Sunan Giri RW 5 : Wedoro Masjid, karena Masjid Desa (RHOUDLOTUL ABIDIN)ada di RW 5 RW 6 : Wedoro Timpian, dulu banyak pengrajin tempe RW 7 : Wedoro Belahan,letaknya dibelah sungai kecil dari Wedoro RW 8 : Wedoro Utara Timur, karena letaknya di utara sungai buntung RW 9 : Wedoro Rewwin, Perumahan Rewwin.

Banyak warga dari luar kota bahkan luar pulau yang datang hanya untuk belajar membuat sandal di Wedoro.dari Malang, Jombang, Pasuruan, Surabaya, Bogor , Samarinda bahkan Lampung. Awal tahun 2000an dari beberapa pengrajin sandal yang membuka toko di Wedoro Candi ( RW 04) ternyata disambut baik oleh konsumen yang merasa lebih dekat membeli sandal ( tidak perlu ke Surabaya ) hingga akhirnya berkembang menjadi 800an toko sandal dan sepatu. Boomingnya toko juga dibarengi naiknya omzet bagi pengrajin sandal dan sepatu. Kebanyakan hasil home industri sandal Wedoro adalah sandal berbahan Spons Eva (id.wikipedia.org/wiki/Wedoro,_Waru,_Sidoarjo).

Sejak tahun 1960-an, Desa Wedoro di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur terkenal sebagai sentra produksi sandal. Hampir 80% warga Wedoro menggantungkan hidup berbisnis sandal. Mulai dari perajin, pedagang bahan baku, perkakas kerja hingga menjadi bakul sandal ke luar daerah.Hingga kini, perajin tersebar di sembilan rukun tetangga (RW), antara lain RW Wedoro Madrasah dan RW Wedoro Sukun.Jumlah perajin di setiap RW mencapai ratusan orang. Untuk satu desa, jumlah perajin sandal bisa mencapai ribuan orang. Selain perajin, ada juga pedagang sandal yang memasarkan sandal hingga ke pelosok tanah air (peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-sandal-wedoro-dulu-berbahan-kulit-sekarang-spons-1).

Di masa orde baru, perajin sandal di Desa Wedoro, Sidoarjo, Jawa Timur sukses mengekspor sandal ke jazirah Arab. Namun, seusai krisis ekonomi 1997, perajin lebih suka membidik pasar ke dalam negeri. Selain jual sandal trendi, perajin juga membuat sandal kebutuhan haji. Produsen di sentra produksi sandal di Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pernah mencatat penjualan yang gemilang. Ketika itu, sandal karya para perajin di Wedoro ini pernah sukses menembus pasar mancanegara. Tapi, gemilangnya penjualan itu terjadi sebelum 1997, atau sebelum krisis ekonomi melanda Indonesia. Namun, setelah krisis ekonomi 1997, harga bahan baku sandal seakan berlomba untuk naik. Meskipun demikian, mereka tetap bertahan dan berusaha memproduksi sandal untuk pasar domestik (peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-sandal-wedoro-dulu-berbahan-kulit-sekarang-spons-1).

1417760111383057168
1417760111383057168

14177601771514819410
14177601771514819410

(sumber: http://namaku-superyoss.blogspot.com/2011/08/para-pejuang-di-tahun-2011.html

Sentra produksi sandal di Desa Wedoro juga memunculkan pedagang yang menjual sayur-sayuran, buah-buahan, rempah-rempah, baju, dan perlengkapan rumah tangga sehingga disekitar sentra produksi sandal tersebut jika pagi mulai pukul 04.30 sampai 10.00 penuh oleh pedagang. Masyarakat sekitar menyebutnya dengan pasar kaget. Lokasi pasar kaget persis diantara jalan depan pertokoan sandal dan sepatu.

Pasar kaget yang terletak di desa Wedoro merupakan asset yang harus dilestarikan karena berperan sebagai roda penggerak perekonomian rakyat. Saya tidak bisa membayangkan jika pasar kaget itu dihilangkan atau digusur oleh satpol pp. Semoga hal ini tidak terjadi.

Setiap pagi pukul 05.00 saya selalu mengajak anak saya mengunjungi pasar kaget Wedoro, meskipun tidak untuk membeli, namun saya senang karena dapat melihat-lihat barang yang dijual dan ngobrol dengan pedagang disana. Rekreasi yang murah, pikirku.

sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Wedoro,_Waru,_Sidoarjo

http://namaku-superyoss.blogspot.com/2011/08/para-pejuang-di-tahun-2011.html

http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sentra-sandal-wedoro-dulu-berbahan-kulit-sekarang-spons-1)


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun