Sekalipun mentari tenggelam ditelam ufuk barat, ku masih menanti. Tatkala gelap mencampakkan siang jauh di ujung malam tak sedikitpun getir niat untuk menanti. Malam itu temanku, siang juga sahabatku, terkadang kumalah lebih akrab dengan malam saat berdiri menantimu. Terkatung-katung dan lesu ku berdiri dan memandang jauh kedepan, untuk sekedar mengetahui apakah bayanganmu akan segera muncul dari temaramnya lampu di ujung jalan itu, kendatipun aku tau itu hanya harap. Penantian ku terhadapmu takkan pernah berakhir, kan kuhentikan saat ku bisa melihat...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H