Tahun ini memasuki tahun kesepuluh (10), kurang lebih ... saya mempelajari dan menerapkan salah satu jenis basis data yang dikenal dengan istilah Relational Data Base Management System (RDBMS). Â
RDBMS adalah program yang melayani sistem basis data, basis data sendiri merupakan kumpulan entitas dimana implementasi entitas tersebut berupa tabel dua dimensi yang terdiri dari baris dan kolom  [1, 2]. Tabel-tabel tersebut mempunyai relasi dari satu tabel ke tabel yang lain.Â
Salah satu konsep relasi yang pernah saya bahas dapat dilihat pada [3]. Kali ini penulis mencoba memberikan rangkuman singkat bagaimana merancang basis data menggunakan RDBMS, agar hasilnya dapat Gambar 1. Dokpridikatakan 'baik'. Bagaimana sebuah basis data dikatakan baik?Â
Menurut [4] dikatakan bawah untuk menuju basis data yang baik , paling tidak basis data tersebut perlu dianalisis lebih jauh untuk mengukur beberapa aspek, yaitu efisiensi tempat penyimpanan data, integritas data (redudansi yang minimal), kecepatan pemrosesan, dan kemudahan operasi basis data. Jika diperoleh ukuran yang optimal untuk beberapa aspek tersebut maka, basis data yang dirancang boleh kita sematkan kata 'baik'.Â
Untuk melakukan hal ini, mahasiswa pada jurusan ilmu komputer atau informatika pada mata kuliah basis data paling tidak kita dikenalkan dengan beberapa konsep dasar, seperti Entity Relationship Model, Relatioan Model, Normalisasi database, model entity Relationship, Structure Query Language. Materi-materi tersebut bisa anda jumpai pada [4 dan 5].Â
Tulisan ini penulis mencoba merangkum tinjauan dalam merancang basis data. Pertama, bahwa dalam melakukan perancangan basisdata, langkah paling penting adalah menemukan entitas dasar, entitas dasar dapat ditemukan dengan cara melakukan analisa terhadap proses bisnis utama dari organisasi atau perusahaan yang akan kita buatakan basis datanya.Â
Kedua adalah mencari keterkaitan/relasi dari entitas-entitas tersebut. Tahap Ketiga adalah menerapkan/mencari algoritma yang paling sederhana untuk menjalankan information retrieve ke entitas-entitas tersebut beserta relasinya.Â
Pada [6] Anda akan menemukan bahwa untuk memudahkan pembaca memahami entitas beserta relasinya berdasarkan kasus pada buku tersebut, serta mempermudah proses normalisasi  Hans van der Heijden  melakukan menggunakan ilustrasi seperti pada Gambar 2 berupa lingkaran berlapis, dimana setiap lapisan lingkaran menggambarkan entitas ataupun relasi yang boleh muncul.
Pada tulisan ini, saya mengajukan ilustrasi baru yang boleh dikatakan serupa tapi tak sama. he he he.... Untuk mengilustrasikan entitas beserta relasinya seperti pada Gambar 1. Entitas/relasi saya ilustrasikan dalam bentuk kotak atau semacamnya (minimal memiliiki sisi berjumlah empat) dengan paling tidak disalah satu sisinya ada 'pintu' sebagai penghubung dengan entitas lainya. 'Pintu' ini jumlahnya minimal satu (1) dan maksimal dua (2).Â