Mohon tunggu...
natalina ginting
natalina ginting Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

hello saya natalina seorang mahasiswi Pertanian USU

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Peranan Mahasiswa dalam Mewujudkan Perdamaian Lintas Agama

29 Oktober 2014   01:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:22 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersatu Untuk Menuju Perdamaian

Secara etimologi kata agama berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari dua kata yaitu a dan gama. “a” berarti tidak dan ”gama” berarti kacau. Jadi agama menggambarkan suatu keadaan yang teratur dan tidak kacau. Agama ada supaya kehidupan manusia bisa tidak kacau dan damai. Agama yang diakui di Indonesia ada 6 yaitu Islam, Kristen Protestan, Kristen Katholik, Hindu, Budha, Kong Hu Cu. Setiap agama mengajarkan hal yang baik untuk kita laksanakan.
Agama membimbing umatnya ke jalan yang benar. Setiap agama mengajarkan untuk menghargai agama lain serta dapat hidup didalam keberagaman tanpa kehilangan identitas masing-masing.
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dalam sila pertama yang berisi Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini berarti bahwa semua agama dan kepercayaan yang ada secara bersama-sama percaya dan mengakui adanya satu Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Didalam UUD 1945 pasal 28 E ayat 1 yang berisi Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.
Seperti halnya Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan Indonesia yang berisi walaupun kita berbeda-beda tapi tetap satu. Walaupun berbeda agama, suku, dan ras kita tetap satu bangsa, satu bahasa, dan satu tanah air. Kebhinekaan bangsa Indonesia akan menjadi suatu kesempatan untuk saling mengisi dan melengkapi sehingga bisa menciptakan suasana kebersamaan dan kedamaian.
Peran mahasiswa dalam mewujudkan perdamaian lintas agama,menurut saya:
a. Dimulai dari diri sendiri yaitu menganggap kita semua manusia adalah satu keluarga dan diciptakan oleh Tuhan.
b. Saling mengasihi Tuhan dan sesama manusia serta mampu hidup untuk kepentingan oarang lain.
c. Bergaul dengan siapa saja tanpa memandang agama, suku, dan ras.
d. Tidak menganggap hanya agama sendiri yang benar dan agama yang lain salah.
e. Menghargai hari besar setiap agama.
Islam hari besarnya yaitu hari raya idul fitri, Kristen Protestan dan Kristen Katholik hari besarnya yaitu hari Natal, Hindu hari besarnya yaitu Nyepi, Budha hari besarnya yaitu Waisak. Setiap orang masing-masing mengucapkan selamat merayakan kepada orang yang merayakan dan ikut menghargainya.
f. Melakukan kegiatan bersama yang mendorong untuk bersatu didalam perbedaan baik dengan berdialog maupun dengan melakukan kegiatan diluar kampus yang langsung berhadapan dengan masyarakat luas. Dialog antar umat beragama dapat memberikan kesempatan bersama untuk memuliakan Tuhan bersama-sama dengan penganut berbagai agama dan kepercayaan lainnya. Sebab walaupun berbeda agama, para penganut agama lain juga merupakan keluarga Allah.
g. Tidak mengganggu jadwal ibadah agama lain.
Misalnya: Setiap orang yang menganut agama Islam harus shalat 5 waktu, maka setiap orang yang menganut agama lain harus menghargainya dan mengingatkan mereka untuk shalat. Setiap orang yang menganut agama Kristen Protestan dan Kristen Katholik pergi ke gereja pada hari minggu, maka setiap orang yang menganut agama lain menghargainya dengan membiarkan seorang Kristen untuk beribadah di gereja.
Bersatu adalah kunci untuk menuju perdamaian. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Jika kita bersatu didalam perbedaan, maka tidak ada yang dapat memisahkan kita. Seperti halnya lidi. Jika hanya ada satu lidi, maka satu lidi itu tidak dapat menyapu sampah. Akan tetapi, jika satu lidi itu bersatu dengan lidi-lidi lainnya maka lidi-lidi tersebut mampu dijadikan sapu lidi yang dapat dipakai untuk menyapu sampah. Demikian juga kita, Kita terdiri dari berbagai agama, suku, dan ras tapi jika bersatu tanpa memandang perbedaan maka perdamaian akan terwujud. Salam Damai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun