Transportasi berkelanjutan atau dikenal juga sebagai sustainable transportation berkembang sejalan dengan munculnya terminologi pembangunan berkelanjutan pada tahun 1987 oleh World Commission on Environment and Development, United Nation.Â
Transportasi berkelanjutan dapat diartikan sebagai upaya dalam memenuhi kebutuhan mobilitas transportasi generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhan mobilitasnya dalam bertransportasi. Tujuan transportasi berkelanjutan sendiri adalah untuk menjamin keterlibatan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam merumuskan kebijakan dalam sektor transportasi.
Transportasi berkelanjutan dalam perkotaan dapat memberikan akses kepada seluruh kelompok masyarakat di perkotaan yang terjangkau bagi pemerintah dan juga pengguna sistem transportasi yang ada. Selain itu juga akan menjamin pelayanan dan penyediaan sarana yang menggunakan sumber daya yang tidak berbahaya bagi lingkungan serta menjamin terwujudnya keadilan bagi masyarakat.Â
Sistem transportasi berkelanjutan sendiri memiliki dampak pada peningkatan ramah lingkungan, menyediakan koneksi sosial dan ekonomi, mendorong terjadinya perkembangan transit antar kendaraan umum, ride sharing, serta pastinya penghematan bahan bakar. Hal-hal tersebut menjadi sebuah suatu keharusan senagai refleksi dari dalam pembangunan perkotaan yang berkelanjutan juga dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang tinggal di dalamnya.
Pemberlakuan transportasi yang berkelanjutan sebagai sistem transportasi di perkotaan dapat meminimalisasi dampak terhadap aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dengan memanfaatkan energi dan spasial yang efisien. Keberlanjutan dalam aspek ekonomi berkaitan dengan keterjangkauan akses bagi masyarakat terhadap transportasi, keefisienan, dan ketersediaan moda transportasi bagi masyarakat.Â
Keberlanjutan pada aspek sosial lebih ditekankan kepada prinsip keamanan dan perwujudnya komunitas yang sehat dan layak sebagai tempat perhunian. Sedangkan keberlanjutan dalam aspek lingkungan tentunya mengarah kepada peningkatan kegiatan transportasi yang ramah lingkungan, membatasi emisi dan buangan sesuai daya kemampuan absorbsi alam, serta meminimlakan penggunaan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui seperti bahan bakar.
Manfaat dari transportasi berkelanjutan di perkotaan dapat dilihat sebagaimana di bawah berikut ini:
1. Mengurangi polusi udara
 Adanya sistem transportasi berkelanjutan di area perkotaan yang padat dapat mengurangi kebutuhan untuk melakukan perjalanan menggunakan kendaraan pribadi. Hal tersebut tentunya dapat menekan pengeluaran emisi kendaraan yang tidak baik bagi lingkungan.Â
Selain itu, tersedianya moda transportasi umum yang terintegrasi akan berdampak pada pengurangan penggunaan kendaraan pribadi. Penggantian jenis moda transportasi tentunya akan mengurangi polusi udara yang selama ini disebabkan kendaraan sebagai kontributor utama pencemaran udara serta asap.
2. Mengurangi gas emisi rumah kaca