Mohon tunggu...
enny eugenia
enny eugenia Mohon Tunggu... Lainnya - Serabutan

Mengabadikan Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kecemasan Fresh Graduate dan Calon Fresh Graduate

27 April 2024   10:21 Diperbarui: 27 April 2024   10:46 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memperoleh pekerjaan setelah lulus kuliah merupakan impian hampir semua anak muda. Entah berkarir sebagai Pendidik, Perawat, Wiraswasta, ASN, maupun profesi lainnya. Tidak ada anak muda yang bercita-cita setelah lulus studi ingin menjadi pengangguran, semua orang ingin bekerja, ingin mengabdi, ingin membaktikan diri, ingin berbagi pengetahuan, ingin melayani, ingin berwirausaha, juga ingin meningkatkan taraf hidup secara ekonomi lewat apa yang dihasilkan setelah bekerja. Jika ada yang ingin menjadi pengangguran mungkin itu sebuah  "kondisi yang harus di terima,  bukan harapan".

Kegalauan dan kecemasan itu nyata bagi para fresh graduate maupun calon fresh graduate. Fresh graduate adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang baru saja menyelesaikan pendidikan diploma atau sarjana dan belum memiliki pengalaman kerja yang cukup. Istilah ini sering merujuk pada individu yang belum memiliki pengalaman kerja yang signifikan atau belum pernah bekerja dalam industri atau profesi tertentu. Sehingga  fresh graduate bisa kita artikan lulusan baru yang belum punya pengalaman kerja.   

Kebahagiaan setelah lulus studi pasti dirasakan oleh semua anak muda yang pernah merasakan bangku perguruan tinggi ketika selesai diwisuda dan mendapatkan gelar baru, namun kebahagiaan tersebut bersifat sementara karena diliputi bayang-bayang kegalauan ''setelah ini saya harus melangkah kemana?''.

Bahkan kegalauan ini dirasakan saat sebelum lulus dari perguruan tinggi, karena mereka melihat bahwa ada begitu banyak anak muda di luar sana yang sudah lulus bertahun-tahun namun belum bekerja/ menganggur. 

Keinginan untuk bekerja oleh fresh graduate bukan semata karena takut apa yang sudah di pelajari tidak bisa di paraktekkan atau di share kepada banyak orang, lebih dari itu orang ingin bekerja demi mendapatkan salary untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari., meningkatkan ekonomi keluarga, dan juga menabung untuk masa depan.

Kecemasan memang tidak dirasakan oleh semua sarjana baru, tapi pada umumnya para calon dan/atau sarjana baru merasakan sindrom ini dengan tingkat kegalauan yang berbeda-beda.

Permasalahan yang dihadapi para pencari kerja, terutama fresh graduate, biasanya terletak kepada lapangan kerja yang kompetitif dan susahnya untuk mendapatkan pekerjaan. Keadaan ini memang berbanding lurus dengan fresh graduate yang baru saja menyelesaikan studi dan belum ada kesempatan kerja. 


Sebagian orang percaya bahwa segala sesuatuakan indah pada waktuNya, intinya berusaha, bersabar dan berdoa. Namun tidak sedikit anak muda yang khawatir bahkan putus asa karena ketiadaan pekerjaan. Mulai mempersalahkan diri, merasa tidak berguna karena tidak bisa membiayai hidupnya sendiri, tidak bisa membahagiakan orang tua, juga ada yang melabeli dirinya sebagai"beban keluarga" karena belum mempunyai pekerjaan.

Ada di posisi yang tak memiliki pekerjaan, bisa dialami siapa saja. Banyak orang lain di luar sana yang juga pernah atau bahkan tengah mengalaminya. 

Saat tengah gencar mengirimkan lamaran kesana kemari besar harapan bahwa kamu akan diterima lalu dipanggil dan mendapatkan pekerjaan secepatnya, namun terkadang harapan tidak seusai kenyataan. Persaingan di dunia kerja semakin ketat, itulah mengapa anak muda dituntut agar pada saat kuliah tidak hanya belajar materi yang diberikan dosen tetapi juga mengembangkan bakat/ skill dan kemampuan mereka, baik di bidang IT maupun Bahasa Inggris yang kita tahu menjadi tuntutan utama dalam pekerjaan di era sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun