[caption id="attachment_368051" align="aligncenter" width="600" caption="Pemeran Tetangga Masa Gitu, Dwi Sasono, Sophia Latjuba, Chelsea Islan dan Dave Mahendra Sumber Foto : Kapan Lagi"][/caption]
Dunia sinetron Indonesia bisa dikatakan sebagai dunia yang "rusak-rusakan", bukan saja rusak secara mutu dan kualitas, tapi juga rusak secara moral. Dunia Sinetron bisa dikatakan penghancuran peradaban dunia tontonan di Indonesia.
Lihatlah sinetron "Ganteng-Ganteng Serigala" yang berkualitas rendahan, atau dulu sinetron "Tersanjung" sampai berjilid-jilid. Tontonan sinetron sudah merusak daya berpikir masyarakat.
Namun ada yang menarik dalam perkembangan dunia sinetron di Indonesia, yaitu munculnya serial "Tetangga Masa Gitu" yang diotaki oleh Wishnutama. Secara pribadi memang saya mengenal Wishnutama saat dia bersekolah di Amerika Serikat, saya melihat anak muda ini memiliki cara pandang jauh ke depan dalam membentuk visi-nya. Di Indonesia kejagoan Wishnutama di bidang acara-acara televisi mendapatkan tempatnya di Trans TV. Lalu dia mendapatkan kesempatan lagi di Net TV.
"Tetangga Masa Gitu" bisa dikatakan puncak reputasi Wishnutama. Kemampuannya mengadaptasi persoalan kekinian masyarakat dan keluarga-keluarga modern di Indonesia, terbaca jelas dalam alur cerita. Saya menilai Wishnutama sudah bisa menyetarai produksinya dengan serial "Friends" dalam serial "Tetangga Masa Gitu".
Alur cerita Tetangga Masa Gitu, dibawakan simpel namun efektif dalam mengelola perannya. Ceritanya ada dua keluarga bertetangga, Keluarga Adi Putranto dan Keluarga Bastian Irawan. Adi Putranto beristri Angelina Scwanscheiteger sementara Bastian beristri Bintang.
Adi adalah seorang pelukis yang hidup di dunianya, ia sudah menemukan dunianya yang rutin dan nyaman. Sementara isterinya yang kerap disapa Angel, adalah seorang lawyer yang bekerja di konsultan hukum "Budi Jamu" kenapa di katakan Budi Jamu, karena pemilik kantor konsultan itu Budi (Mathias Muchus) suka banget sama Jamu Botolan. Jadi dipanggillah Budi Jamu.
Dari seluruh jajaran akting para artis, memang akting Dwi Sasono-lah yang paling hidup, ia bisa menghayati wataknya dengan sungguh. Dwi Sasono bisa memerankan pelukis yang malas ngapa-ngapain, hal ini mengingatkan saya pada tokoh Djarot (E'eng Saptahadi) yang bermain di serial Losmen di medio tahun 1980-an.
Bagi saya episode terbaik dalam film ini adalah "Cicak vs Komodo" disitu akting Dwi Sasono melawan Reza Rahadian keren banget, bahkan bisa dikatakan Dwi Sasono agak kalah dengan akting Reza Rahadian, saat itu Reza berperan sebagai Rully Ernando, pemilik Konglomerasi Rudo Grup. Rully adalah mantan pacar Angel, ceritanya sederhana sih, "Adi cemburu banget" sama Rully, terus dibuatlah kisah menarik saat Angel diajak ke Jerman sama Rully untuk urusan pembelian klub Bayern Laverkusen yang akan dibeli Rully.
[caption id="attachment_368058" align="aligncenter" width="301" caption="Reza Rahadian, Dalam Tetangga Masa Gitu Episode Cicak vs Komodo, Sumber Gambar : Net TV. "]
Rully agak menyesal dulu melepaskan Angel begitu mudah, yang akhirnya Angel menikah dengan seniman separuh nganggur bernama Adi Putranto, di sebuah warteg cinta Angel ditambatkan pada pelabuhan hati Adi, tapi dibalik tirai warteg, Rully mengintip Angel dan kemudian mengucapkan selamat pada Adi, itu kejadian lebih 10 tahun yang lampau, namun Rully terus mengejar Angel. Inilah yang membuat Adi Putranto marah besar.