Mohon tunggu...
Natalia Aghata
Natalia Aghata Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kurangnya Pengetahuan Mengenai Seksualitas bagi Remaja

4 Desember 2017   11:38 Diperbarui: 4 Desember 2017   11:43 1540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Remaja dalam memasuki masa peralihan tanpa pengetahuan yang memadai tentang seksual pranikah. Hal ini disebabkan orang tua merasa tabu membicarakan masalah seksual dengan anaknya dan hubungan orang tua anak menjadi jauh sehingga anak berpaling ke sumber-sumber lain yang tidak akurat khususnya teman. 

Remaja banyak yang tidak sadar dari pengalaman yang tampaknya menyenangkan justru dapat menjerumuskan, salah satu problema dari kaum remaja apabila kurangnya pengetahuan seksual pranikah adalah kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi tidak aman dan juga penyakit kelamin.

Pengetahuan tentang seksual pranikah dapat mempengaruhi sikap individu tersebut terhadap seksual pranikah. Remaja merupakan bagian dari masyarakat yang sedang mengalami perubahan fungsi organ tubuh serta fungsi sosial. Masalah yang menonjol dikalangan remaja yaitu seputar Tiga Permasalahan Kesehatan Reproduksi Remaja (TRIAD KRR) yakni seksualitas, HIV dan AIDS serta Napza. 

Permasalahan seksualitas terjadi karena rendahnya pengetahuan remaja tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) dan median usia kawin pertama perempuan relatif rendah yaitu 19.8 tahun (BPS, BKKBN, Kemenkes dan ICF International, 2008).

Sikap seksual pranikah remaja dipengaruhi oleh banyak hal, selain dari faktor pengetahuan juga dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, pengalaman pribadi, lembaga pendidikan, lembaga agama dan emosi dari dalam individu. Sikap seksual pranikah remaja bisa berwujud positif ataupun negatif, sikap positif kecenderungan tindakan adalah mendukung seksual pranikah sedangkan sikap negatif kecenderungan tindakan adalah menghindari seksual pranikah remaja (Azwar, 2009).

Kegiatan seksual yang tidak bertanggung jawab menempatkan remaja pada tantangan risiko terhadap berbagai masalah kesehatan reproduksi. Setiap tahunnya 50.000 remaja di seluruh dunia meninggal karena kehamilan dan komplikasi persalinan (www.cdc.gov, 9/11/2017). Penyimpangan yang dilakukan akan berakibat buruk bagi diri remaja tersebut, mulai dari dikucilkan dari pergaulan, stres, cemas, depresi, tertular penyakit menular seksual, hamil di luar nikah dan bahkan tertular penyakit HIV/AIDS. 

Di sisi lain, setiap tahunnya terjadi peningkatan angka perilaku seksual pranikah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor internal (pendidikan, pengetahuan, sikap dan gaya hidup) dan faktor eksternal (media informasi, peran dan tempat tinggal) dengan perilaku seksual pranikah remaja di Indonesia.

Azwar, S. 2009. "Sikap Manusia teori dan pengukurannya". Yogyakarta : Pustaka
Pelajar Offset.

BPS, BKKBN, Kemenkes, ICF International. Indonesia Demographic and Health
Survey 2007. Jakarta: BPS, BKKBN, Kemenkes dan ICF International; 2008.

Reproductive Health: Teen Pregnancy. Available from:http://www.cdc.gov Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada website http://www.cdc.gov/TeenPregnancy/index.htm, diakses pada 9 November 2017.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun