Mohon tunggu...
NATALIA KRISTIANI
NATALIA KRISTIANI Mohon Tunggu... -

Ucapkanlah Syukur...........

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Musik untuk Anak SD

30 Desember 2010   08:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:12 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering



Musik…seolah-seolah
kata ini begitu akrab dengan kita. Dengan mendengar kata musik seolah-olah hati
kita sudah terasa terhibur.Mengapa tidak? karena musik itu bisa menghibur dan
kita bisa membayangkan sendiri bahwa musik itu pelajaran yang begitu mudah. Tentunya
bsemua orang mengenal musik walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana. Saat kita
sedih atau bahagia kita sering tanpa sadar mengungkapkannya melalui musik, sebagi
contoh ada lagu yang bernuansa sedih dan gembira. Untuk hanya sekedar
menikmatinya terlihat begitu mudah. Tapi bagaimana apabila kita mengajarkan
musik pada anak-anak usia SD, ternyata tidak semudah yang kita bayangkan. Di
dalam pembelajaran musik di SD merupakan bagian dari mata pelajaran SBK. Karena
tidak semua SD mengkhususkan pembelajaran musik saja. Untuk materi musik masih
kurang dan belum secara optimal diajarkan. Belum tentu guru yang mengajarkan
sudah benar-benar bisa mengajar musik. Padahal kalau pelajaran musik itu sangat
erat kaitannya dengan bermain alat musik dan menyanyikan lagu secara tepat. Untuk
SD yang belum ada fasilitas alat musik begitu sulit untuk mengembangkannya.

Sebagai seorang
guru tentunya tidak semua orang mempunyai pengetahuan yang sama terhadap musik,
banyak sekali hal yang masih harus dipaelajari dalam belajar musik. Pembelajaran yang mudah dan menyenangkan
dalam musik disajikan dengan menggunakan lagu model. Akan tetapi tidak semua
lagu dapat digunakan sebagai lagu model, terutama lagu model untuk anak sekolah
dasar. Lagu model tentunya harus memenuhi persyaratan, antara lain :

1. Disukai Anak

Sesuatu yang disukai tentu
akan didekati, ingin dimiliki, dan dipertahankan. Untuk mendorong anak mau
mempelajari musik, khususnya aspek teoritis dari lagu, maka dapat memanfaatkan
apa yang disukai anak, yaitu lagu-lagu yang menjadi kesukaan anak.

2. Disukai Guru

Guru merupakan komponen pembelajaran
musik, tentunya sebagai penyelenggara diharapkan guru meyukai lagu model
tersebut dan tentunya mampu menyanyikannya secara baik, sebab contoh guru
menjadi model pembelajaran tersendiri yang dapat juga menimbulkan image anak
terhadap guru. Guru harus mau mempelajari lagu jika lagu tersebut dipilih anak
dan guru juga harus mempelajari dan menganalisis unsur musik apa yang dapat
diajarkan dari lagu model tersebut.

3.
Mengandung Kajian Yang Dipelajari

Sebagaimana diuraikan di atas,
kesulitan mempelajari lagu dari aspek teorotis dijembatani melalui lagu model,
untuk itu lagu model tentunya harus mengandung unsur musik yang akan
dipelajari. Sehingga guru harus menganalisis secara cermat unsur-unsur musik
utama yang terdapat dalam lagu model. Mengingat unsur musik yang beragam dan
tidak semua unsur terdapat dalam sebuah lagu, maka lagu model tidak cukup hanya
satu, sebab disamping tidak mengandung seluruh unsur musik tentunya jika hanya
menggunakan satu lagu akan membosankan. Guru perlu mengidentifikasi lagu
pilihan anak sesuai unsur musik utama, misalnya : lagu model yang memiliki
birama biner sederhana dan susun, berbirama ternair sederhana dan susun, lagu
berbentuk tunggal, biner, dan ternair, dan lagu-lagu memiliki pola irama rata,
tak rata, sinkop, gantung, dan sebagainya.

4.
Sesuai Tingkat Perkembangan dan Kecakapan Anak

Lagu model harus sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kecakapan anak.
Kesesuaian dengan
perkembangan artinya, anak yang usia sekolah dasar merupakan usia kritis dalam
pertumbuhan dan perkembangannya. Lingkungan memiliki peran yang sentral dalam
menstimulasi perkembangan dan pertumbuhan anak. Sehubungan dengan hal tersebut
lagu model dapat diambil dari lagu-lagu yang terbiasa mereka dengar dan
nyanyikan dalam kehidupan sehari-hari, tentunya secara selektif sesuai dengan
kriteria persyaratan. Kesesuaian dengan kecakapan dimaksudkan berkenaan dengan
kandungan unsur irama dan melodi lagu. Misalnya : lagu ”Tasku Yang Baru” sesuai
untuk kelas I tetapi terlalu sederhana untuk kelas V dan VI untuk vokal tetapi
masih selaras untuk latihan instrumental. Lagu-lagu dengan register kurang dari
5 nada sesuai untuk kelas bawah dan lebih dari 5 nada sesuai untuk kelas atas.
Lagu dengan pola irama rata sesuai untuk kelas bawah, sedangkan lagu dengan
pola irama tidak rata, sinkop, dan gantung lebih sesuai untuk kelas-kelas atas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun