Menurut Maysesky (1990) estetis berkenan pada satu apresiasi bentuk keindahan dan perasaan haru atau kekaguman . Misalnya melihat keindahan tenggelamnya matahari, mendengarkan ritme rintik air hujan. Setiap orang memiliki pemikiran yang bersifat individual untuk hal yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan.
Menurut Muharam (1991) estetika umunya dikaitkan dengan pengetahuan keindahan, sedang batasan singkat estetika adalah filsafat dan pengkajian ilmiah dari komponen estetika dan pengalaman manusia. Selanjutnya dikatakan pengalaman estetis menekan pada melakukan hgal-hal untuk sesuatu yang orisinil, artinya : keindahan menjadi sempurna jika keindahan itu bukan ditiru atau dimanipulasi. Untuk membantu rasa keindahan anak, dapat dibantu secara continue menemukan keindahan dan kekaguman dalam dunia mereka sehingga pengalaman estetus dapat membantu mengembangkan secara penuh daya hidup pada anak.
Dua batasan tersebut diatas dapat disumpulkan bahwa estetika dipergunakan dalam membahas secara teoritas arti estetika / indah atau hal yang bersifat estetik. Lebih lanjut dijelaskan bahwa estetik sebagai sebuah subyek yang menentukan syarat-syarat estetis uang menganalisis dasar, wawasan dan implikasinya dari suatu fenomena mengenai estetika.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H