Mohon tunggu...
Natalia PutriAfandi
Natalia PutriAfandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Malang

Mahasiswi S1 Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Financial

Utang Luar Negeri Indonesia Turun, Ini 4 Negara yang Hapus Utang Indonesia

11 Oktober 2022   21:55 Diperbarui: 11 Oktober 2022   22:03 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Setelah mengalami resesi ekonomi pada kuartal II dan III tahun 2020, kini ekonomi Indonesia kian membaik. Hal ini terbuki dengan naiknya persentase dari pertumbuhan ekonomi ini sendiri, dimana pada tahun 2022 ini meningkat menjadi 5,44% pada triwulan II. Kondisi ini berbanding terbalik dengan keadaan utang luar negeri Indonesia, seperti yang kita ketahui bersama utang luar negeri merupakan sejumlah uang negara yang diperoleh dari kreditur luar negeri.

Dilansir pada data yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, bahwa Utang Luar Negeri Indonesia mengalami penurunan pada bulan Juli tahun ini. Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (Erwin Haryono) menyatakan bahwa posisi ULN Indonesia sebesar 400,4 miliar dolar AS. Jika dibandingkan dengan bulan posisi ULN kali ini dinyatakan turun karena pada bulan Juni berada pada posisi sebesar 403,6 miliar dolar AS.

Disamping menurunnya posisi ULN ini, Erwin Haryono menyatakan bahwa "secara tahunan sektor ULN juga mengalami kontraksi sebesar 4,1%, presentase ini lebih besar jika dibandingkan dengan kontraksi pada tahun sebelumnya yakni 3,2%".

Berdasarkan siaran pers yang dilakukan oleh Bank Indonesia, penyebab ULN menurun ini adalah adanya pergeseran dana oleh investor non residen di pasar SBN domestik. Namun disisi lain juga dikatakan bahwa ketidakpastian pasar global yang semakin meningkat juga merupakan salah satu penyebab menurunnya ULN ini.

Berkaitan dengan turunnya utang tersebut terdapat suatu program yang disebut dengan Debt Swap, melalui program ini setidaknya terdapat 4 negara yang berkomitmen untuk menghapus utang Indonesia. Negara yang dimaksud antara lain Jerman, Italia, Australia dan Amerika Serikat.

Sebelum itu, yang dimaksud dengan Debt Swap adalah suatu perjanjian penghapusan atau pembayaran utang antara satu negara dengan negara lain dengan cara menukar. Artinya utang dibayar dengan menggunakan cara lain tanpa memberikan uang kepada negara pemberi utang.

Program tersebut sudah berjalan sebanyak 175 proyek sehingga terealisasi sebesar USD 261 juta, dengan target hutang yang dihapus adalah USD 303 juta. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Luky Alfirman), mengatakan bahwa pada masing-masing negara tersebut menjalankan proyek pada bidang yang berbeda-beda.

Pertama, Australia proyek yang dilakukan adalah pada bidang Kesehatan yaitu Debt to Health. Kedua yaitu Jerman, Debt Swap yang dilakukan dengan kreditur jerman antara lain proyek pada bidang Pendidikan, Edukasi, Global Fun dan juga Kesehatan.

Selanjutnya adalah Italia, dimana Debt Swap yang dilakukan antara lain proyek dalam sektor Housing dan Settlement. Dan yang keempat adalah Amerika Serikat, Tropical Forest merupakan salah satu Debt Swap yang dilakukan antara Indonesia dengan kreditur Amerika.

Penurunan utang luar negeri ini tentunya merupakan kabar bahagia bagi Indonesia, dengan melihat upaya yang telah dilakukan, yaitu dengan program Debt Swap dan tetap berkomitmen menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel. Melihat hal diatas, ternyata program Debt Swap yang dilakukan dengan 4 negara memberikan sumbangsih terhadap turunnya utang luar negeri Indonesia pada kuartal II ini tepatnya bulan Juli 2022.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun